DAFTAR
TAMBAHAN KOLEKSI (ACCESSION LIST)
Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)
Tulisan
singkat ini merupakan jawaban atas pertanyaan terkait dengan accession list yang sering dibuat oleh
pustakawan. Accession list atau
daftar tambahan koleksi adalah daftar koleksi baru yang dimiliki perpustakaan
baik dari hasil pembelian, hadiah, tukar-menukar, maupun koleksi buatan sendiri
yang dibuat oleh pustakawan untuk jangka waktu tertentu (biasanya setelah
proses penerimaan koleksi baru) agar diketahui oleh pemustaka dengan cepat dan
selanjutnya, pemustaka dapat memanfaatkan koleksi baru tersebut dengan
sebaik-baiknya.
Accession list merupakan
terbitan yang tidak memiliki kala terbit atau frekuensi terbitnya tidak
teratur, tergantung aktivitas proses penerimaan koleksi baru di perpustakaan.
Karena itu, accession list dapat saja
terbit setiap bulan, setiap dua kali sebulan, setiap tiga bulan sekali, setiap
enam bulan sekali bahkan kadang setahun sekali.
Bulan
|
Penerimaan koleksi baru perpustakaan
|
Pembuatan accession list
|
Keterangan
|
Januari
|
Penerimaan koleksi hasil tukar-menukar
|
Bulan Januari
|
Accession list dibuat berdasarkan
penerimaan koleksi baru perpustakaan
|
Februari
|
-
|
-
|
|
Maret
|
-
|
-
|
|
April
|
-
|
-
|
|
Mei
|
-
|
-
|
|
Juni
|
Penerimaan koleksi hasil Pembelian
|
Bulan Juni
|
|
Juli
|
-
|
-
|
|
Agustus
|
-
|
-
|
|
September
|
-
|
-
|
|
Oktober
|
-
|
-
|
|
November
|
-
|
-
|
|
Desember
|
Penerimaan koleksi hasil Hadiah
|
Bulan Desember
|
Dari tabel di
atas diketahui bahwa penerimaan koleksi dalam setahun sebanyak tiga kali yaitu
bulan Januari, Juni, dan Desember. Pembuatan accession list juga pada bulan Januari, Juni, dan Desember. Hal ini
karena accession list dibuat
berdasarkan penerimaan koleksi baru perpustakaan.
Manfaat
pembuatan accession list adalah:
- Untuk memudahkan pemustaka mengetahui koleksi baru yang dimiliki oleh perpustakaan. Accession list dapat dibuat dengan “model” yang sesuai dengan kreativitas pustakawan, karena tujuan utama dari pembuatan accession list adalah untuk memudahkan pemustaka mengetahui koleksi baru yang dimiliki oleh perpustakaan sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena itu, pustakawan perlu membuat accession list ini dengan cepat, agar cepat pula diketahui oleh pemustaka.
- Sebagai sarana promosi koleksi baru perpustakaan kepada pemustaka. Hal ini menjadi tujuan pustakawan menerbitkan accession list. Dengan promosi ini diharapkan koleksi baru perpustakaan dapat diketahui oleh khalayak atau pemustaka seluas-luasnya.
- Sebagai laporan penerimaan koleksi baru perpustakaan. Koleksi baru hasil penerimaan baik dari hasil pembelian, tukar menukar, maupun hadiah perlu dilaporkan keberadaannya kepada atasan pustakawan. Tujuannya agar atasan pustakawan tersebut dapat mengambil kebijakan atau keputusan penting terkait koleksi tersebut.
- Dapat berfungsi sebagai katalog. Koleksi baru perpustakaan yang dibuatkan accession list dapat dijadikan sebagai katalog karena hasil input dari database koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Karena itu, pustakawan perlu membuat accession list ini dengan “identitas koleksi” sedetail-detailnya.
Pustakawan perlu
mengetahui arti pentingnya pembuatan accession
list ini. Pustakawan juga perlu segera membuat accession list jika koleksi perpustakaan baru telah diterima oleh
perpustakaan agar dapat dengan cepat diketahui dan dimanfaatkan oleh pemustaka.
Diharapkan
dengan pembuatan accession list ini, koleksi perpustakaan dapat diketahui,
dikenali, dan dimanfaatkan oleh pemustaka dengan sebaik-baiknya.