KOLEKSI ATAU BAHAN RUJUKAN DI PERPUSTAKAAN
Oleh :
Iskandar
(Pustakawan
Madya Unhas)
Tulisan singkat ini menggambarkan tentang koleksi/bahan rujukan di
perpustakaan sehingga diharapkan pemustaka dapat memanfaatkan koleksi/bahan
rujukan ini dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-masing koleksi/bahan
rujukan. Misalnya, pemustaka mencari arti, definisi kata, kata yang asing maka
rujukan yang sesuai adalah Kamus, pemustaka ingin mengetahui tentang kejadian-kejadian
termasuk fakta dan sejarah maka pustakawan dapat merujuknya pada Almanak, dan
seterusnya.
Koleksi rujukan atau sering juga disebut bahan rujukan atau koleksi
referensi artinya bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan yang memiliki
fungsi merujuk atau menunjuk/mengarahkan pemustaka agar mendapatkan informasi
sesuai dengan permasalahan atau pertanyaannya terhadap suatu informasi.
Setiap perpustakaan apapun jenisnya, memiliki bahan rujukan sebagai
koleksi yang dipajang pada rak (selving)
berdasarkan nomor kelas koleksi rujukan tersebut atau dengan cara lain
berdasarkan kebijakan selving
masing-masing perpustakaan. Misalnya, untuk kamus Bahasa Inggris biasanya
disimpan/dipajang di rak dengan nomor kelas 423, buku tentang biografi disimpan/dipajang
pada rak dengan nomor kelas 920, kamus biologi disimpan/dipajang di rak
dengan nomor kelas 576.03, begitu seterusnya.
Tujuan utama penyimpanan atau pemajangan koleksi rujukan berdasarkan
nomor kelas dalam perpustakaan adalah agar pemustaka dapat memanfaatkan koleksi
rujukan tersebut dengan baik dan benar, pustakawan mudah dalam melakukan
penyiangan (weeding) atau melakukan Stock Opname koleksi, mudah dalam
menunjuk atau mengarahkan pemustaka khususnya tentang letak koleksi berdasarkan
informasinya, memudahkan pustakawan menerapkan manajemen penataan koleksi, dan
membuat pemustaka tidak tersesat (salah mengambil koleksi) sehingga dapat
menghemat waktu pencarian dan penemuan koleksi.
Manfaat yang dapat diperoleh pemustaka (user) ketika memanfaatkan
koleksi rujukan misalnya:
- Pemustaka dapat memperoleh informasi sesuai kebutuhan akan informasi yang jawabannya ada pada koleksi rujukan
- Pemustaka memiliki kemampuan dalam memanfaatakan koleksi khususnya yang berkaitan dengan bahan rujukan
- Pemustaka mampu menyelesaikan atau mengambil solusi yang cepat khususnya yang berkaitan dengan bahan rujukan
- Pemustaka dapat mendayagunakan salah satu bagian dalam perpustakaan yaitu bagian koleksi rujukan.
- Kesuksesan pemustaka.
Contoh permasalahan atau pertanyaan yang sering diajukan pemustaka
sehingga membutuhkan koleksi atau bahan rujukan sebagai jawaban atau solusinya:
No.
|
Permasalahan atau Pertanyaan
|
Solusi (Bahan/Koleksi Rujukan)
|
1.
|
Arti, definisi kata, kata yang asing
|
Kamus
|
2.
|
Kejadian-kejadian termasuk fakta dan sejarah
|
Almanak, Ensiklopedi, Laporan tahunan
|
3.
|
Profesi, kegiatan, pendidikan
|
Direktori, Almanak, ensiklopedi, laporan
tahunan
|
4.
|
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah
|
Lembaran Negara, tambahan lembaran negara
|
5.
|
Tokoh, Pribadi, Para ahli
|
Direktori, Sumber biografi, Ensiklopedi
|
6.
|
Kota, Laut, Negara, Gunung
|
Sumber Geografi termasuk atlas, globe,
Ensiklopedi
|
7.
|
Artikel, Buku, Terbitan berseri
|
Katalog, Indeks, Abstrak
|
8.
|
e-journal, e-book, e-artikel dan karya
digital lainnya
|
Online Databases termasuk website
|
Bahan rujukan atau koleksi rujukan mampu membantu pemustaka untuk
menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan kebutuhan atau
pemasalahan yang membutuhkan jawaban dengan bantuan sumber rujukan seperti di
atas. Pustakawan akan membantu pemustaka (user) dengan memberikan pelayanan
yang berkualitas (pemustaka dan pustakawan dapat berkomunikasi secara
langsung).
Dengan layanan rujukan yang ada di perpustakaan, pustakawan diharapkan
dapat memberikan pelayanan rujukan dan bertindak profesional. Untuk itu,
pustakawan perlu lebih memahami karakter pemustaka, memahami
pertanyaan-pertanyaan pemustaka, dan mampu menganalisis pertanyaan pemustaka
sehingga menghasilkan rujukan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar