Senin, 29 Mei 2017

FILSAFAT PERPUSTAKAAN : HUBUNGAN DAN PERANNYA DALAM TEORI PERPUSTAKAAN



FILSAFAT PERPUSTAKAAN : HUBUNGAN DAN PERANNYA DALAM TEORI PERPUSTAKAAN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Ahli Madya Unhas)

Tulisan ini untuk memberi gambaran tentang filsafat perpustakaan: hubungan dan perannya dalam teori perpustakaan. Filafat perpustakaan adalah ilmu atau pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat, dasar atau prinsip kepustakawanan (ilmu dan profesi pustakawan).

Jika menelusuri perkembangan filsafat maka pada mulanya filsafat sebagai induk ilmu (the mother of science). Perkembangan selanjutnya, seiring dengan berkembangnya kehidupan dan keadaan masyarakat maka banyak problem yang tidak bisa lagi dijawab secara filsafat maka lahirlah ilmu pengetahuan (metodologi ilmiah) yang merupakan jawaban atas problem tersebut, hingga filsafat berubah fungsi sebagai alat analisis dalam memecahkan permasalahan (philosophical analysis).

Alasan perlunya filsafat dalam teori perpustakaan yaitu:
  1. Tidak semua masalah perpustakaan (termasuk ilmu dan profesi pustakawan) dapat dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata
  2. Banyak diantara masalah-masalah perpustakaan merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, yang memerlukan pendekatan filosofis pula dalam pemecahannya.
  3. Analisis filsafat terhadap masalah-masalah perpustakaan dengan berbagai cara pendekatannya, akan dapat menghasilkan pandangan-pandangan tertentu mengenai masalah-masalah perpustakaan tersebut sehingga dapat disusun  dan memperkaya secara sistematis teori-teori perpustakaan
 Contoh masalah perpustakaan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya:
  1. Masalah perpustakaan yang mendasar adalah tentang apakah hakikat perpustakaan itu?. Mengapa perpustakaan itu ada? Apa hubungannya dengan pemustaka?
  2. Apakah perpustakaan itu berguna sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi pemustaka?. Apakah pustakawan perlu memiliki sikap kerja dan kepribadian?. Apakah lingkungan di luar perpustakaan mempengaruhi perpustakaan?.
  3. Apa sebenarnya tujuan perpustakaan?. apakah perpustakaan itu untuk individu atau untuk kepentingan pemustaka (masyarakat)?.
  4. Siapa hakekatnya yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan itu, dan sampai dimana tanggung jawab tersebut?. Bagaimana hubungan tanggung jawab antara pemustaka, lembaga induk, pustakawan, dan bagaimana tanggung jawab tersebut jika informasi dan teknologi terus berkembang?.
  5. Bagaimanakah hakikat pribadi pustakawan, hakikat pemustaka sebagai pengguna layanan perpustakaan?
  6. Bagaimana asas penyelenggaraan perpustakaan yang baik?
  7. Bagaimana metode pendidikan pemustaka yang efektif untuk mencapai tujuan perpustakaan, bagaimana sebaiknya peran pemimpin di perpustakaan?
  8. Masalah-masalah lainnya yang memerlukan solusi philosophical analysis.
 Hubungan antara filsafat dengan teori perpustakaan:
  1. Filsafat (analisa filsafat) adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli perpustakaan dalam memecahkan problematika perpustakaan dan menyusun teori-teorinya.  Dengan filsafat sebagai pandangan tertentu terhadap sesuatu obyek, misalnya aliran idealisme, realisme, materialisme dan sebagainya akan mewarnai dan bercorak pula pandangan ahli tersebut dalam teori-teori perpustakaan yang dikembangkannya.
  2. Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori perpustakaan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Artinya filsafat mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat perpustakaan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan, direvisi, agar sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan, dan pandangan hidup dari pemustaka.
  3. Filsafat, termasuk filsafat perpustakaan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori perpustakaan menjadi ilmu perpustakaan. Analisa filsafat berusaha menganalisa dan memberikan arti pada data-data perpustakaan dan selanjutnya menyimpulkan, serta menyusun teori-teori perpustakaan yang realistis hingga akhirnya akan berkembanglah ilmu perpustakaan (librarianship).
 Secara praktis (dalam praktiknya), filsafat perpustakaan banyak berperan dalam memberikan alternatif-alternatif pemecahan berbagai macam problem yang dihadapi oleh masyarakat, dan memberikan pengarahan, solusi, pikiran, pendapat terhadap keberhasilannya, perkembangan pengetahuan, pemenuhan informasi, pengambilan keputusan, perilaku kerja pustakawan, perilaku pemustaka, termasuk memberikan layanan yang berkualitas.

Rincian peranan filsafat perpustakaan:
  1. Filsafat perpustakaan, menunjukkan problema yang dihadapi oleh perpustakaan, sebagai hasil dari pemikiran mendalam, dan berusaha untuk memahami duduk masalahnya. Dengan analisa filsafat maka filsafat perpustakaan bisa menunjukkan alternatif-alternatif pemecahan masalah tersebut. Setelah melalui proses seleksi terhadap alternatif-alternatif tersebut, yang mana yang paling efektif maka dilaksanakan alternatif tersebut dalam praktik kepustakawanan.
  2. Filsafat perpustakaan, memberikan pandangan tertentu yang berkaitan dengan sarana pembelajaran yang secara hakikat berkaitan dengan tujuan hidup manusia. Filsafat perpustakaan berperan untuk menjabarkan bentuk-bentuk tujuan baik secara umum, khusus, maupun yang operasional sehingga perpustakaan berperan sebagai sarana pembelajaran dan aktivitas pelaksanaan perpustakaan mendukung tujuan pendidikan nasional.
  3. Filsafat perpustakaan dengan analisanya terhadap fungsi dan tujuan perpustakaan, berkesimpulan bahwa sumber daya manusia mempunyai potensi pembawaan yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan. Hal ini memberi pemahaman bahwa perpustakaan dapat berfungsi sebagai penggerak utama dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dengan mengembangkan dan mendayagunakan perpustakaan sebagai sarana yang berisi informasi yang mendukung keberhasilan pendidikan.
  4. Filsafat perpustakaan, dalam analisanya terhadap masalah-masalah kecerdasan bangsa yang kini dihadapinya, akan dapat memberikan informasi apakah sistem perpustakaan yang dalam sistem pendidikan nasional yang selama ini berjalan mampu membentuk masyarakat (pemustaka) untuk mempunyai budaya baca dan belajar sepanjang hayat dengan menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan, atau tidak. Artinya, peran filsafat perpustakaan dapat merumuskan di mana letak kelemahannya, dan bisa memberikan alternatif-alternatif perbaikan dan pengembangannya.
 Filsafat perpustakaan sebagai bagian atau komponen dari suatu sistem, ia memegang dan mempunyai peranan tertentu pada sistem di mana ia merupakan bagiannya. Sebagai cabang ilmu pengetahuan maka ia berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Dengan menggunakan analisa filsafat dalam ilmu dan profesi pustakawan diharapkan akan menemukan solusi, relevansi, dan mampu meningkatkan fungsi perpustakaan bagi seluruh masyarakat.

Sumber bacaan:
Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta. Bumi Aksara, 2009.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar