Senin, 07 Agustus 2017

KEMAMPUAN PUSTAKAWAN MELAKUKAN STRATEGI PROMOSI PERPUSTAKAAN



KEMAMPUAN PUSTAKAWAN MELAKUKAN STRATEGI PROMOSI PERPUSTAKAAN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Ahli Madya Unhas)

Tulisan ini untuk memberi gambaran perlunya pustakawan melakukan strategi promosi perpustakaan. Strategi promosi perpustakaan merupakan salah satu keterampilan sosial yang perlu dimiliki oleh pustakawan. Kemampuan, penguasaan, dan keberhasilan pustakawan melakukan promosi perpustakaan berdampak pada pendayagunaan perpustakaan sehingga diharapkan fungsi dan tujuan perpustakaaan dapat terealisasi.

Strategi promosi perpustakaan adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari pihak perpustakaan kepada calon pemustaka untuk mencapai sasaran-sasaran berdasarkan tujuan promosi sehingga mempengaruhi keputusan pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan.

Keberhasilan promosi perpustakaan sangat mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan. Karena itu, promosi ini perlu dilakukan secara berkala dengan tujuan:
  1. Strategi promosi menggabungkan semua unsur yang terkait dengan perpustakaan misalnya, periklanan, pemberian informasi, promosi layanan, dan publikasi yang dipadukan dengan teknik berkomunikasi untuk mempengaruhi keputusan pemustaka.
  2. Mengefisiensikan biaya. Dengan strategi promosi diharapkan efisien biaya dapat dihasilkan. Mengingat bahwa anggaran untuk promosi pada unit informasi terkadang sangat minim atau kadang tidak ada maka dengan strategi promosi yang dilakukan dapat mengefisiensikan biaya tersebut.
  3. Informasi terkait jasa perpustakaan dapat diketahui oleh pemustaka. Dengan promosi maka perpustakaan akan dikenal, diketahui, bahkan dikunjungi oleh pemustaka terlebih jika informasi yang dipromosikan sesuai dengan kebutuhan pemustaka tersebut.
  4. Mempengaruhi keputusan pemustaka. Keuntungan promosi adalah mampu mempengaruhi pemustaka, mempengaruhi keputusan-keputusan pemustaka, informasi tentang jasa perpustakaan menyebar dan diketahui oleh calon pemustaka sehingga perpustakaan akan siap untuk dimanfaatkan oleh pemustaka baru.
  5. Sumber daya perpustakaan akan terkelola dengan baik. Dengan promosi maka sumber daya perpustakaan (SDP) akan terkelola dengan baik karena hanya SDP yang terkelola dengan baik yang siap untuk dipromosikan.
  6. Mencapai tujuan komunikasi. Dengan berkomunikasi, termasuk kepada pemustaka maka akan mempengaruhi pemustaka untuk lebih aktif memanfaatkan perpustakaan.
  7. Meningkatkan tingkat kunjungan. Dengan promosi diharapkan tingkat kunjungan ke perpustakaan semakin meningkat baik oleh pemustaka yang sering berkunjung, maupun pemustaka baru.
 Untuk mencapai strategi promosi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Realisasikan komponen-komponen strategi promosi. Komponen-komponen strategi promosi meliputi:  a). Iklan. Iklan merupakan salah satu realisasi penyebaran ide, gagasan, layanan, produk, dan keandalan perpustakaan oleh pihak perpustakaan atau sponsor. b). Informasi langsung. Informasi langsung merupakan memberikan informasi langsung kepada calon pemustaka atau orang-orang yang berkepentingan agar mereka mengetahui secara langsung sehingga terpengaruh untuk memanfaatkan perpustakaan. c). Promosi layanan perpustakaan. promosi layanan perpustakaan sebagai suatu bentuk promosi agar layanan yang dimiliki oleh perpustakaan diketahui oleh calon pemustaka. d). Publisitas. Publisitas yang dimaksud adalah melakukan melakukan penerbitan baik pada media massa, maupun pada media elektronik untuk mempengaruhi calon pemustaka agar mereka mengetahui semua tentang perpustakaan termasuk sarana yang dimiliki oleh perpustakaan sehingga mereka berminat untuk memanfaatkannya. Publisitas ini erat kaitannya dengan fungsi Humas (Hubungan Masyarakat) di perpustakaan.
  2. Lakukan pengembangan strategi promosi. Strategi promosi yang telah dilakukan dapat dikembangkan sesuai dengan minat atau keinginan pemustaka dengan berbasis pada pengembangan perpustakaan. Peran promosi perlu ditentukan agar dapat dilakukan pengembangan.
  3. Lakukan komunikasi efektif. Komunikasi efektif yang dimaksud dalam strategi promosi ini adalah untuk meyakinkan calon pemustaka tentang perpustakaan baik dari sisi koleksi, sarana, peralatan, kecanggihan teknologi, maupun keramahan pustakawannya sehingga pemustaka mampu mengambil keputusan. Untuk menyukseskan komunikasi efektif dalam promosi ini maka perlu pengetahuan tentang: a). Pengenalan kebutuhan pemustaka. Pengenalan kebutuhan pemustaka perlu di promosikan karena kebutuhan pemustaka tersebut akan memacu pemustaka untuk memanfaatkan perpustakaan. b). Informasi tentang perpustakaan. Informasi tentang perpustakaan perlu disebar atau di informasikan ke pemustaka agar mereka dapat mengetahui, mempelajari, dan memanfaatkan. c). Mengevaluasi kebutuhan pemustaka. Pustakawan dapat membantu pemustaka mengevaluasi kebutuhan informasinya sehingga pemustaka mudah mengambil keputusan dalam pemanfaatan perpustakaan. d). Keputusan pemustaka. Keputusan pemustaka bisa terjadi karena pemberian informasi secara langsung karena itu, komunikasi ke pemustaka perlu dilakukan secara jujur. e). Kepuasan pemustaka. Berkomunikasi kepada pemustaka ketika mereka selesai memanfaatkan layanan perpustakaan diperlukan agar kepuasan pemustaka dapat terealisasi.
  4. Tingkatkan layanan pemustaka. Layanan kepada pemustaka perlu ditingkatkan, dipertahankan, dan jangan diabaikan. Layanan yang berkualitas perlu diberikan ke pemustaka sebagai salah satu bentuk strategi promosi yang terbaik. Hasil akhir dari pemberian layanan yang berkualitas kepada pemustaka adalah kepuasan.
  5. Lakukan rencana pemasaran. Melakukan rencana pemasaran yang baik akan mempengaruhi keberhasilan dalam promosi. Rencana pemasaran adalah taktik atau strategi yang dapat digunakan untuk keberhasilan dalam promosi sehingga menghasilkan implementasi yang sesuai dengan rencana tersebut. Jika promosi perpustakaan yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat kunjungan maka hasil implementasinya adalah meningkatnya tingkat kunjungan pemustaka.
  6. Evaluasi dan kontrol strategis. Strategi promosi perpustakaan perlu dilakukan tetapi perlu dievaluasi sebagai tanggap terhadap kondisi yang berubah-ubah. Evaluasi dan control strategis perlu dilakukan agar tetap terjaga kinerja, tindakan, dan pengambilan keputusan yang sesuai dengan kondisi yang ada.
 Realisasi dari strategi promosi perpustakaan yang dilakukan oleh pustakawan merupakan bentuk dari pelaksanaan keterampilan sosial di perpustakaan. Pustakawan perlu menerapkan strategi dalam promosi perpustakaannya agar pemustaka mengetahui keunggulan perpustakaan, meningkatkan pendayagunaan perpustakaan, kepuasan pemustaka, dan keberhasilan peran serta fungsi perpustakaan.

Sumber bacaan:

David W. Cravens. Pemasaran Strategis. Edisi keempat, Jilid 2; Jakarta: Erlangga, 1996.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar