MANAJEMEN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN
Oleh:
Tulisan ini mencoba memberi gambaran terkait Manajemen Sumber Daya Perpustakaan. Manajemen Sumber Daya Perpustakaan (MSDP) dapat diartikan sebagai ilmu yang mengatur terkait fungsi pustakawan sebagai tenaga fungsional sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk keberhasilan tujuan perpustakaan.
Manajemen SDP (Sumber Daya Perpustakaan) “Library Resource Management” yaitu proses mengatur, mengarahkan, membimbing, mengendalikan, mempengaruhi, dan memanfaatkan sumber daya perpustakaan (tenaga, sarana dan prasarana, serta dana yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh perpustakaan) sehingga dapat diefektifkan dan dimanfaatkan dalam bekerja, berkarya, melakukan tugas-tugas kepustakawanan agar berjalan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tujuan perpustakaan dengan tetap merealisasikan dan mendayagunakan unsur-unsur manajemen (man, money, method, machines, material, market, dan motivation).
Manajemen SDP bisa juga diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengisian jabatan, pemberdayaan, memotiovasi, dan pengawasan untuk mencapai sasaran kerja untuk terealisasinya fungsi dan tujuan pendirian perpustakaan
Secara umum, manajemen SDP memiliki pengertian yang berkaitan erat dengan teori atau prinsip manajemen sumber daya manusia (MSDM) baik dalam hal perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, maupun penggunaan sumber daya manusia (Pustakawan) untuk mencapai tujuan perpustakaan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
Terkait dengan hal di atas, perkembangan manajemen SDP juga ada keterkaitan dengan pemikiran manajemen secara umum. Artinya, pemikiran manajemen sumber daya manusia secara historis memiliki pengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu manajemen sumber daya manusia. Dalam hal ini, Manajemen Sumber Daya Perpustakaan.
Secara historis pemikiran tersebut meliputi:
- Pemikiran Manajemen Ilmiah (Pandangan Mekanis). Pemikiran ini merupakan pemikiran F.W. Taylor. Pandangan ini terkait dengan Sumber Daya Manusia merupakan factor produksi yang perlu dipacu untuk bekerja lebih produktif seperti mesin. Pekerja harus mampu bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditentukan, yang tidak ahli dan tidak produktif harus diganti, dengan pekerja yang ahli. Akibatnya, banyaknya pengangguran, tidak adanya jaminan dalam keberhasilan kerja, kurang rasa bangga terhadap pekerjaan, dan tumbuhnya serikat pekerja.
- Pemikiran Human Relation (Pandangan Paternalis). Pemikiran ini ditandai dengan adanya pemikiran terkait peran Sumber Daya Manusia untuk keberhasilan organisasi atau lembaga. Karena itu, pekerja atau SDM perlu dilindungi, dihargai, dan disayangi. Pekerja atau tenaga kerja merupakan asset yang tidak hanya sebagai factor produksi belaka tetapi dianggap sebagai orang penting yang perlu difasilitasi dengan berbagai kebutuhan karyawan seperti, tempat ibadah, tempat istirahat, jaminan kesehatan, kantin, dan perumahan sebagai perhatian lembaga atau organisasi (institusi) terhadap tingkat kesejahteraan pegawai.
- Pemikiran Kontemporer (pandangan Sistem Sosial). Pemikiran ini, menganggap bahwa SDM perlu perhatian baik terhadap kesejahteraannya, maupun terhadap perkembangan karirnya. Hal ini karena keberhasilan pustakawan dalam merealisasikan tujuan perpustakaan karena kontribusi tenaga perpustakaan. Hal ini juga yang mendasari munculnya teori Abraham Maslow terkait perlunya motivasi, apresiasi dengan melihat tingkat kebutuhan yang dimiliki oleh SDM. Hal ini tentunyan berdampak pada keputusan perlunya pengembangan Sumber daya manusia yang tersedia, pengawasan, kebijakan secara sentral, pelaksanaan disentralisasi, pengembangan otomasi dan pengembangan sistem informasi manajemen Sumber Daya Manusia, munculnya program pengembangan secara terintegrasi, adanya peningkatan sistem merit dan akuntabilitas, meningkatnya perhatian terhadap perilaku kerja, budaya kerja, nilai-nilai yang meningkatkan kinerja dan perluasan produktivitas yang lebih baik dan berkualitas sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manajemen Sumber Daya Perpustakaan era globalisasi merupakan tantangan yang harus direalisasikan agar perpustakaan dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat, mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional, perpustakaan merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa yang mampu menumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam untuk menjadikan sumber daya manusia yang unggul dengan memanfaatkan perpustakaan.
Sumber bacaan:
Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar