Senin, 16 Januari 2017

PEMAJANGAN KOLEKSI



PEMAJANGAN KOLEKSI

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)

Tulisan ini menggambarkan perlunya pemajangan koleksi yang telah diolah pada tempatnya masing-masing. Di perpustakaan, terdapat berbagai jenis koleksi, baik buku, non buku termasuk koleksi karya ilmiah.

Pemajangan yang dimaksud adalah melakukan penyimpanan (display/shelving) koleksi perpustakaan yang telah diolah ke raknya masing-masing sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Pemajangan  ini meliputi:
  1. Untuk koleksi Buku, pemajangan di rak dapat dilakukan dengan  menyusunnya berdasarkan nomor klasifikasi buku. Klasifikasi ini merupakan dasar untuk pengelompokan ilmu pengetahuan di perpustakaan. Misalnya, 000 untuk karya-karya umum; 100 untuk filsafat, metafisika, psikologi, logika, etika; 200 untuk agama, theology; 300 untuk ilmu-ilmu sosial; 400 untuk bahasa; 500 untuk matematika dan ilmu-ilmu alam; 600 untuk ilmu-ilmu terapan, kedokteran, teknologi; 700 untuk seni, rekreasi, hiburan, olahraga; 800 untuk linguistik, sastra; dan 900 untuk geografi, biografi, sejarah.
  2. Untuk koleksi terbitan berseri, pemajangan di rak dapat dilakukan berdasarkan abjad judul terbitan, berdasarkan kelompok subjek ilmu, atau berdasarkan cara lain sesuai dengan kreativitas pustakawan, misalnya menyusunnya berdasarkan pengelompokan atau pengklasifikasian dari koleksi terbitan berseri tersebut, atau berdasarkan tinggi, dan/atau ketebalan koleksi.
  3. Untuk koleksi Karya Ilmiah (laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi), pemajangan  di rak dapat dilakukan berdasarkan tahun penerbitan, berdasarkan fakultas, berdasarkan abjad nama penulis, atau berdasarkan cara lain sesuai dengan kreativitas pustakawan, misalnya menyusunnya berdasarkan warna sampul terbitan, dan lain-lain.
  4. Untuk koleksi selain yang disebutkan di atas, misalnya koleksi CD, Movie, dan lain-lain, pemajangannya dapat menyesuaikan dengan cara atau kreativitas pustakawan.
Pemajangan  koleksi perpustakaan mempunyai tujuan:
  1. Agar koleksi dapat ditemukan dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan keinginan
  2. Memudahkan pustakawan untuk mencari, menemukan koleksi untuk pengecekan, atau untuk tujuan lain, misalnya membantu pemustaka melakukan temu balik koleksi.
  3. Membantu pemustaka untuk menjawab pertanyaan mengenai koleksi yang dicari.
  4. Memudahkan pustakawan melakukan penyiangan koleksi dengan cepat jika dibutuhkan
  5. Memudahkan pustakawan melakukan perhitungan jumlah koleksi berdasarkan subjek, tahun terbit (sesuai cara penyusunan koleksi perpustakaan tersebut di rak).
  6. Membantu pemustaka untuk melakukan penelusuran koleksi secara mandiri di perpustakaan.
 Untuk itu, koleksi perpustakaan yang telah dipajang sesuai raknya masing-masing dapat dibuatkan:
  1. Manual pemajangan. Tujuannya adalah agar stakeholder (pemustaka, pustakawan, atau orang-orang yang berkepentingan) dapat memahami cara-cara atau aturan-aturan dalam pemajangan koleksi sehingga memudahkan dalam pencarian, penemuan, dan kebutuhan-kebutuhan lain, misalnya untuk pengecekan, untuk penyiangan, untuk menjawab pertanyaan tentang koleksi, termasuk untuk memudahkan pencarian dan penemuan secara mandiri.
  2. Daftar informasi koleksi berdasarkan urutan rak. Maksudnya, setiap rak diberi kode-kode khusus untuk memberi tanda atau informasi tentang letak koleksi. Misalnya, Rak 1 Nomor Klasifikasi koleksi 000 dengan subjek Karya-karya Umum, Rak 2 Nomor Klasifikasi koleksi 100 dengan subjek Filsafat, Metafisika, Psikologi, Logika, dan Etika. Rak 3 Nomor Klasifikasi 200 dengan subjek Agama, Theology, begitu seterusnya.
  3. Pustakawan dapat membuatkan Kode Warna sesuai dengan subjek ilmu misalnya, untuk koleksi Pertanian wana Hijau, Ilmu Sosial Politik dengan warna Kuning, dan seterusnya. Kode warna ini merupakan kreativitas pustakawan, untuk membantu menemukan koleksi dengan cepat, termasuk menghindari atau mengetahui koleksi yang pindah atau salah tempat.
 Pemajangan koleksi perlu dipahami dengan baik oleh pustakawan agar koleksi perpustakaan yang dipajang tersebut dapat ditemukan dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan keinginan atau permintaan pemustaka. Kreativitas pustakawan dalam pemajangan koleksi perpustakaan perlu dibarengi dengan pembuatan tata cara pemanfaatannya atau manualnya agar koleksi dapat ditelusuri, termasuk ditemukan oleh pemustaka secara mandiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar