KREATIVITAS DALAM PELAYANAN PERPUSTAKAAN
Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)
Kreativitas
pustakawan dalam pelayanan perpustakaan adalah kemampuan pustakawan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelayanan perpustakaan secara kreatif.
Pustakawan yang kreatif adalah pustakawan yang mampu merealisasikan tujuan dan
manfaat perpustakaan, mampu merealisasikan visi dan misi perpustakaan.
Pelayanan
perpustakaan dalam Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 9 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya, terdiri atas pelayanan teknis
dan pelayanan pemustaka.
1.
Kreativitas dalam Pelayanan Teknis
Pelayanan teknis di perpustakaan adalah
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan persiapan penyajian bahan pustaka
kepada pemustaka, seperti kegiatan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka.
Arti penting dan contoh kreativitas yang
dapat dilakukan oleh pustakawan dalam pelayanan
teknis sebagai berikut:
- Pelayanan teknis memerlukan kreativitas pustakawan dalam melaksanakannya, kreativitas itu misalnya, bagaimana agar koleksi perpustakaan dapat diadakan, diolah dengan cepat agar dapat dimanfaatkan oleh pemustaka dengan cepat pula. Kegiatan ini hanya terlaksana jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi.
- Kreativitas pustakawan dalam merealisasikan pelayanan teknis adalah dengan segera mengadakan buku koleksi perpustakaan sesuai dengan permintaan pemustaka, kemudian mengolah buku tersebut juga secara cepat, tujuannya agar proses layanan dapat berjalan lancar, pemanfaatan koleksi juga lancar. Hal ini tentunya perlu didukung oleh kreativitas pustakawan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pustakawan.
- Kreativitas dalam pelayanan teknis adalah dengan membuat atau menjadikan koleksi yang telah diadakan, dapat diolah dengan cepat agar dapat dimanfaatkan oleh pemustaka, informasinya juga cepat sampai ke pemustaka, informasi mutakhir (update).
Kreativitas pustakawan dalam layanan
koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan melakukan layanan teknis bagi
setiap koleksi perpustakaan yang telah diadakan oleh tim pengadaan, selanjutnya
diolah berdasarkan standar pengolahan buku seperti yang telah dilakukan selama
ini. Koleksi perpustakaan yang telah diolah selanjutnya dapat dilayankan kepada
pemustaka untuk dimanfaatkan dengan baik dan benar, informasinya update,
dan layanannya cepat.
Intinya, setiap koleksi perpustakaan
harus melalui proses layanan teknis, dalam proses layanan teknislah tersebut
pustakawan dituntut untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan tugasnya, jika
pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi, koleksi tersebut cepat dapat
dimanfaatkan oleh pemustaka, tetapi jika pustakawan tidak kreatif maka
pemustaka yang akan menjadi rugi, karena informasi koleksi perpustakaan
tersebut bisa jadi tidak update lagi.
Jika pustakawan memiliki kreativitas
yang tinggi maka koleksi perpustakaan dapat dengan cepat dimanfaatkan oleh
pemustaka, informasinya update, sedangkan jika pustakawan tidak memiliki
kreativitas maka pemustaka yang akan dirugikan dan bisa jadi informasi menjadi
tidak update lagi.
b.
Kreativitas dalam Pelayanan Pemustaka
Inti dari layanan pemustaka adalah
melakukan layanan yang berhubungan langsung dengan pemustaka. Arti penting dan
contoh kreativitas yang dapat dilakukan oleh pustakawan dalam pelayanan pemustaka sebagai berikut:
- Pada pelayanan pemustaka, pustakawan dituntut untuk berkreasi dalam merealisasikannya. Hal ini karena pelayanan ini berhubungan langsung dengan pemustaka. Layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh setiap pemustaka. Pustakawan harus dapat menerapkan layanan ini kepada pemustaka dengan sebaik-baiknya sehingga layanan ini sering disebut dengan layanan pemustaka. Layanan pemustaka ini hanya dapat terealisasi karena pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi.
- Pustakawan pada setiap bagian tugas harus senantiasa menerapkan layanan prima untuk merealisasikan tercapainya tujuan perpustakaan. Layanan prima hanya dapat terselenggara atau terealisasi jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi. Kreativitas inilah yang mendukung keberhasilan tugas pustakawan dalam menyebarkan informasi kepada pemustaka.
- Pelayanan pemustaka hanya akan terlaksana jika pustakawan yang bertugas tersebut memiliki kreativitas. Jika pustakawan tidak memiliki kreativitas maka keberhasilan layanan perpustakaan tidak akan terealisasi. Pustakawan harus kreatif dan mampu mensosialisasikan koleksi perpustakaan kepada pemustaka, mampu memberikan layanan prima, mampu dan menguasai informasi yang berhubungan dengan tugasnya, dan hal tersebut hanya akan terlaksana jika pustakawan mampu berkreasi.
- Kreativitas
pustakawan dalam memberikan layanan kepada pemustaka adalah keterampilan yang
hanya akan terlaksana jika pustakawan menerapkan dan merealisasikan konsep
layanan prima kepada pemustaka. Layanan prima ini hanya akan terealisasi jika
pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi. Artinya, bahwa kreativitas
tersebut membutuhkan proses komunikasi sehingga pemustaka mampu memahami dan
memanfaatkan informasi yang ada di perpustakaan dengan sebaik-baiknya.
Layanan pemustaka adalah salah satu hal
yang perlu mendapat perhatian dari setiap bagian di perpustakaan. Layanan
pemustaka adalah layanan yang paling menentukan, apakah dimanfaatkan atau
tidak, informasinya di kenal atau tidak, sehingga pustakawan yang bertugas
harus memahami cara berkomunikasi dengan baik, memahami cara memberikan
informasi yang baik, dan mengetahui temu balik informasi dengan baik pula. Hal
ini hanya akan terealisasi jika pustakawan yang bertugas pada perpustakaan
memiliki kreativitas yang tinggi.
Layanan pemustaka perlu mendapat
perhatian karena layanan ini tidak dapat terealisasi jika pustakawan tidak
memiliki kreativitas. Pustakawan harus aktif memberikan, mencari, dan mengkaji
informasi apa saja yang dibutuhkan pemustaka. Layanan pemustaka dapat
direalisasikan misalnya, dengan memberi layanan informasi terseleksi, informasi
tentang koleksi terbaru, informasi tentang cara pemanfaatan koleksi
perpustakaan dengan baik, hal ini tentunya dapat terealisasi jika pustakawan
mampu merealisasikan kreativitasnya dalam layanan pemustaka.
Layanan pemustaka perlu didukung oleh
kreativitas pustakawan. Tanpa kreativitas maka tidak mungkin layanan pemustaka
akan berhasil. Contohnya adalah, pemustaka yang ingin mengetahui keberadaan
koleksi perpustakaan maka pustakawan harus dapat menunjukkan katalog, abstrak,
atau indeksnya agar pemustaka mengetahui koleksi yang diinginkan tersebut.
Dengan membuat katalog, abstrak, atau indeks berarti pustakawan telah
menunjukkan kreativitasnya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pustakawan.
Tentu hasil akhirnya adalah kepuasan pemustaka terhadap layanan perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar