Selasa, 05 April 2016

KREATIVITAS DALAM PELAYANAN PERPUSTAKAAN



KREATIVITAS DALAM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)

Kreativitas pustakawan dalam pelayanan perpustakaan adalah kemampuan pustakawan untuk melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelayanan perpustakaan secara kreatif. Pustakawan yang kreatif adalah pustakawan yang mampu merealisasikan tujuan dan manfaat perpustakaan, mampu merealisasikan visi dan misi perpustakaan.

Pelayanan perpustakaan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya,  terdiri atas pelayanan teknis dan pelayanan pemustaka.

1. Kreativitas dalam Pelayanan Teknis

Pelayanan teknis di perpustakaan adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan persiapan penyajian bahan pustaka kepada pemustaka, seperti kegiatan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka.

Arti penting dan contoh kreativitas yang dapat dilakukan oleh pustakawan dalam pelayanan teknis sebagai berikut:
  1. Pelayanan teknis memerlukan kreativitas pustakawan dalam melaksanakannya, kreativitas itu misalnya, bagaimana agar koleksi perpustakaan dapat diadakan, diolah dengan cepat agar dapat dimanfaatkan oleh pemustaka dengan cepat pula. Kegiatan ini hanya terlaksana jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi.
  2. Kreativitas pustakawan dalam merealisasikan pelayanan teknis adalah dengan segera mengadakan buku koleksi perpustakaan sesuai dengan permintaan pemustaka, kemudian mengolah buku tersebut juga secara cepat, tujuannya agar proses layanan dapat berjalan lancar, pemanfaatan koleksi juga lancar. Hal ini tentunya perlu didukung oleh kreativitas pustakawan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pustakawan.
  3. Kreativitas dalam pelayanan teknis adalah dengan membuat atau menjadikan koleksi yang telah diadakan, dapat diolah dengan cepat agar dapat dimanfaatkan oleh pemustaka, informasinya juga cepat sampai ke pemustaka, informasi mutakhir (update).
 Kreativitas pustakawan dalam layanan koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan melakukan layanan teknis bagi setiap koleksi perpustakaan yang telah diadakan oleh tim pengadaan, selanjutnya diolah berdasarkan standar pengolahan buku seperti yang telah dilakukan selama ini. Koleksi perpustakaan yang telah diolah selanjutnya dapat dilayankan kepada pemustaka untuk dimanfaatkan dengan baik dan benar, informasinya update, dan layanannya cepat.

Intinya, setiap koleksi perpustakaan harus melalui proses layanan teknis, dalam proses layanan teknislah tersebut pustakawan dituntut untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan tugasnya, jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi, koleksi tersebut cepat dapat dimanfaatkan oleh pemustaka, tetapi jika pustakawan tidak kreatif maka pemustaka yang akan menjadi rugi, karena informasi koleksi perpustakaan tersebut bisa jadi tidak update lagi.

Jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi maka koleksi perpustakaan dapat dengan cepat dimanfaatkan oleh pemustaka, informasinya update, sedangkan jika pustakawan tidak memiliki kreativitas maka pemustaka yang akan dirugikan dan bisa jadi informasi menjadi tidak update lagi.

b. Kreativitas dalam Pelayanan Pemustaka

Inti dari layanan pemustaka adalah melakukan layanan yang berhubungan langsung dengan pemustaka. Arti penting dan contoh kreativitas yang dapat dilakukan oleh pustakawan dalam pelayanan pemustaka sebagai berikut:
  1. Pada pelayanan pemustaka, pustakawan dituntut untuk berkreasi dalam merealisasikannya. Hal ini karena pelayanan ini berhubungan langsung dengan pemustaka. Layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh setiap pemustaka. Pustakawan harus dapat menerapkan layanan ini kepada pemustaka dengan sebaik-baiknya sehingga layanan ini sering disebut dengan layanan pemustaka. Layanan pemustaka ini hanya dapat terealisasi karena pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi.
  2. Pustakawan pada setiap bagian tugas harus senantiasa menerapkan layanan prima untuk merealisasikan tercapainya tujuan perpustakaan. Layanan prima hanya dapat terselenggara atau terealisasi jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi. Kreativitas inilah yang mendukung keberhasilan tugas pustakawan dalam menyebarkan informasi kepada pemustaka.
  3. Pelayanan pemustaka hanya akan terlaksana jika pustakawan yang bertugas tersebut memiliki kreativitas. Jika pustakawan tidak memiliki kreativitas maka keberhasilan layanan perpustakaan tidak akan terealisasi. Pustakawan harus kreatif dan mampu mensosialisasikan koleksi perpustakaan kepada pemustaka, mampu memberikan layanan prima, mampu dan menguasai informasi yang berhubungan dengan tugasnya, dan hal tersebut hanya akan terlaksana jika pustakawan mampu berkreasi.
  4. Kreativitas pustakawan dalam memberikan layanan kepada pemustaka adalah keterampilan yang hanya akan terlaksana jika pustakawan menerapkan dan merealisasikan konsep layanan prima kepada pemustaka. Layanan prima ini hanya akan terealisasi jika pustakawan memiliki kreativitas yang tinggi. Artinya, bahwa kreativitas tersebut membutuhkan proses komunikasi sehingga pemustaka mampu memahami dan memanfaatkan informasi yang ada di perpustakaan dengan sebaik-baiknya.
Layanan pemustaka adalah salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dari setiap bagian di perpustakaan. Layanan pemustaka adalah layanan yang paling menentukan, apakah dimanfaatkan atau tidak, informasinya di kenal atau tidak, sehingga pustakawan yang bertugas harus memahami cara berkomunikasi dengan baik, memahami cara memberikan informasi yang baik, dan mengetahui temu balik informasi dengan baik pula. Hal ini hanya akan terealisasi jika pustakawan yang bertugas pada perpustakaan memiliki kreativitas yang tinggi.

Layanan pemustaka perlu mendapat perhatian karena layanan ini tidak dapat terealisasi jika pustakawan tidak memiliki kreativitas. Pustakawan harus aktif memberikan, mencari, dan mengkaji informasi apa saja yang dibutuhkan pemustaka. Layanan pemustaka dapat direalisasikan misalnya, dengan memberi layanan informasi terseleksi, informasi tentang koleksi terbaru, informasi tentang cara pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan baik, hal ini tentunya dapat terealisasi jika pustakawan mampu merealisasikan kreativitasnya dalam layanan pemustaka.

Layanan pemustaka perlu didukung oleh kreativitas pustakawan. Tanpa kreativitas maka tidak mungkin layanan pemustaka akan berhasil. Contohnya adalah, pemustaka yang ingin mengetahui keberadaan koleksi perpustakaan maka pustakawan harus dapat menunjukkan katalog, abstrak, atau indeksnya agar pemustaka mengetahui koleksi yang diinginkan tersebut. Dengan membuat katalog, abstrak, atau indeks berarti pustakawan telah menunjukkan kreativitasnya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pustakawan. Tentu hasil akhirnya adalah kepuasan pemustaka terhadap layanan perpustakaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar