Jumat, 18 Januari 2019

PENGETAHUAN PEMUSTAKA TENTANG FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA PELESTARI BUDAYA BANGSA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN



PENGETAHUAN PEMUSTAKA TENTANG FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA PELESTARI BUDAYA BANGSA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Ahli Madya Universitas Hasanuddin)

Tulisan singkat ini menggambarkan tentang pengetahuan pemustaka terhadap fungsi perpustakaan sebagai wahana pelestari budaya bangsa di Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unhas). Gambaran tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang ditabulasi dalam tabel frekuensi dengan rincian sebagai berikut:

1. Koleksi Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sebagai tempat mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat (civitas akademika)

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah koleksi Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sebagai tempat mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat (civitas akademika) maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Koleksi Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sebagai tempat dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat (civitas akademika)
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Dapat dijadika sebagai tempat mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat karena perpustakaan menampung semua jenis karya dan budaya masyarakat, beda dengan perpustakaan khusus yang sifatnya terbatas
41
37.96%
2.
Sangat mendidik karena perpustakaan berisi koleksi yang merupakan jendela dunia, membuka wawasan akan keberagaman budaya
35
32.41%
3.
Sangat mendidik karena perpustakaan berisi informasi untuk rekaman budaya bangsa yang dapat dimanfaatkan melalui bacaan
19
17.59%
4.
Dapat mendidik karena dengan adanya koleksi terkait kebudayaan akan mendorong tumbuhnya kreativitas dalam kesenian dan apresisi terhadap budaya bangsa
13
12.04%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab dapat dijadikan sebagai tempat mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat karena perpustakaan menampung semua jenis karya dan budaya masyarakat, beda dengan perpustakaan khusus yang sifatnya terbatas sebanyak 41 responden atau 37.96%, responden yang menjawab sangat mendidik karena perpustakaan berisi koleksi yang merupakan jendela dunia, membuka wawasan akan keberagaman budaya sebanyak 35 responden atau 32.41%, responden yang menjawab sangat mendidik karena perpustakaan berisi informasi untuk rekaman budaya bangsa yang dapat dimanfaatkan melalui bacaan sebanyak 19 reponden atau 17.59%, dan responden yang menjawab dapat mendidik karena dengan adanya koleksi terkait kebudayaan akan mendorong tumbuhnya kreativitas dalam kesenian dan apresisi terhadap budaya bangsa sebanyak 13 responden atau 12.04%.

Dari data ini diketahui bahwa pemustaka telah mengetahui bahwa Perpustakaan Unhas telah berfungsi sebagai wahana pelestari budaya bangsa alasannya karena perpustakaan menampung semua jenis karya dan budaya masyarakat, beda dengan perpustakaan khusus yang sifatnya terbatas (37.96%), perpustakaan berisi koleksi yang merupakan jendela dunia, membuka wawasan akan keberagaman budaya (32.41%), perpustakaan berisi informasi untuk rekaman budaya bangsa yang dapat dimanfaatkan melalui bacaan (17.59%) dan karena adanya koleksi terkait kebudayaan akan mendorong tumbuhnya kreativitas dalam kesenian dan apresisi terhadap budaya bangsa (12.04%).

Hal ini dapat menjadi masukan bagi pihak perpustakaan untuk terus mengadakan, mengolah, dan melayankan koleksi berbasis budaya agar pemustaka dapat mengetahui, mengenal, dan mengambil manfaat terhadap bacaan yang berhubungan dengan wahana pelestari budaya bangsa.

2.  Bacaan yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah bacaan yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Bacaan yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Sangat bermanfaat karena perpustakaan merupakan tempat di mana segala masyarakat (pemustaka) bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi ras, agama, ataupun budaya sehingga sangat menunjang kehidupan antar budaya
52
48.15%
2.
Bermanfaat karena pelestarian budaya melalui perpustakaan dapat memvitalisasi nilai-nilai budaya dan dapat menumbuhkan kembali tradisi yang sempat terputus
30
27.78%
3.
Bermanfaat tetapi dalam realisasinya tergantung dari pembaca apakah ingin menerapkannya dalam kehidupan berbudaya atau tidak
10
9.26%
4.
Bermanfaat karena dengan membaca buku di perpustakaan terkait kehidupan antar budaya akan  menimbulkan kebiasaan/budaya yang harmonis
16
14.81%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab sangat bermanfaat karena perpustakaan merupakan tempat di mana segala masyarakat (pemustaka) bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi ras, agama, ataupun budaya sehingga sangat menunjang kehidupan antar budaya sebanyak 52 responden atau 48.15%, responden yang menjawab bermanfaat karena pelestarian budaya melalui perpustakaan dapat memvitalisasi nilai-nilai budaya dan dapat menumbuhkan kembali tradisi yang sempat terputus sebanyak 30 responden atau 27.78%, responden yang menjawab bermanfaat tetapi dalam realisasinya tergantung dari pembaca apakah ingin menerapkannya dalam kehidupan berbudaya atau tidak sebanyak 10 responden atau 9.26%, dan responden yang menjawab bermanfaat karena dengan membaca buku di perpustakaan terkait kehidupan antar budaya akan  menimbulkan kebiasaan/budaya yang harmonis sebanyak 16 responden atau 14.81%.

Dari data ini diketahui bahwa bacaan yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis karena perpustakaan merupakan tempat di mana segala masyarakat (pemustaka) bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi ras, agama, ataupun budaya sehingga sangat menunjang kehidupan antar budaya (48.15%), karena pelestarian budaya melalui perpustakaan dapat memvitalisasi nilai-nilai budaya dan dapat menumbuhkan kembali tradisi yang sempat terputus (27.78%), karena dengan membaca buku di perpustakaan terkait kehidupan antar budaya akan menimbulkan kebiasaan/budaya yang harmonis (14.81%), dan ada yang menjawab dalam realisasinya tergantung dari pembaca apakah ingin menerapkannya dalam kehidupan berbudaya atau tidak (9.26%).

Hal ini dapat menjadi masukan bagi lembaga induk bahwa perpustakaan hanya menyiapkan koleksi sesuai dengan kebutuhan pemustaka, disamping itu juga disiapkan bacaan-bacaan yang bermanfaat khususnya untuk mengembangkan apresiasi budaya bangsa sebagai realisasi fungsi perpustakaan sebagai wahana pelestari budaya bangsa. Terkait keberhasilan dalam menunjang keharmonisan dalam kehidupan antar budaya semua tergantung dari pihak pemustaka sendiri. Untuk itu, pustakawan hendaknya dapat terus mendidik dan berusaha mensosialisasikan perlunya perpustakaan merealisasikan fungsi sebagai wahana pelestari bangsa dengan melakukan bedah buku, seminar, pameran, atau kegiatan pertunjukan seni dan kebudayaan sehingga pemustaka mampu mengambil manfaat dari fungsi perpustakaan sebagai wahana pelestari budaya bangsa.

3. Koleksi Perpustakaan Unhas terkait kebudayaan mampu membuat pemustaka cinta kebudayaan Indonesia 

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah koleksi Perpustakaan Unhas terkait kebudayaan mampu membuat pemustaka cinta kebudayaan Indonesia maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Koleksi Perpustakaan Unhas terkait kebudayaan mampu membuat pemustaka cinta kebudayaan Indonesia
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Sangat membantu karena dengan membaca kebudayaan tiap daerah, ternyata nusantara ini kaya akan budaya
45
41.67%
2.
Sangat membantu karena sebagai bangsa Indonesia, budaya harus dilestarikan dan ditingkatkan secara terus-menerus
25
23.15%
3.
Dengan membaca kita paham perlunya mencintai budaya kita agar bangsa lain juga menghargai budaya kita
18
16.67%
4.
Sangat membantu karena dengan membaca maka akan membuat kita mengenal budaya dan kebudayaan Indonesia. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari membaca adalah kebudayaan akan terbina dari kebiasaan.
20
18.52%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab sangat membantu karena dengan membaca kebudayaan tiap daerah, ternyata nusantara ini kaya akan budaya sebanyak 45 responden atau 41.67%, responden yang menjawab sangat membantu karena sebagai bangsa Indonesia, budaya harus dilestarikan dan ditingkatkan secara terus-menerus sebanyak 25 responden atau 23.15%, responden yang menjawab dengan membaca kita paham perlunya mencintai budaya kita agar bangsa lain juga menghargai budaya kita sebanyak 18 responden atau 16.67%, dan responden yang menjawab sangat membantu karena dengan membaca maka akan membuat kita mengenal budaya dan kebudayaan Indonesia. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari membaca adalah kebudayaan akan terbina dari kebiasaan sebanyak 20 responden atau 18.52%.

Dari data ini diketahui bahwa berdasarkan jawaban responden mengenai koleksi Perpustakaan Unhas yang terkait kebudayaan mampu membuat pemustaka cinta kebudayaan Indonesia alasannya karena dengan membaca kebudayaan tiap daerah, ternyata nusantara ini kaya akan budaya (41.67%), karena sebagai bangsa Indonesia, budaya harus dilestarikan dan ditingkatkan secara terus-menerus (23.15%), karena dengan membaca maka akan membuat kita mengenal budaya dan kebudayaan Indonesia. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari membaca adalah kebudayaan akan terbina dari kebiasaan (18.52%), dan karena dengan membaca kita paham perlunya mencintai budaya kita agar bangsa lain juga menghargai budaya kita (16.67%).

Hal ini dapat menjadi masukan kepada pihak perpustakaan agar senantiasa mengadakaan, mengolah, dan menyebarluaskan koleksi Perpustakaan yang terkait dengan kebudayaan agar koleksi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemustaka sehingga mampu membuat pemustaka cinta kebudayaan Indonesia.

Pengetahuan Pemustaka tentang fungsi Perpustakaan Unhas sebagai Wahana Pelestari Budaya Bangsa dengan memanfaatkan perpustakaan (koleksi) sebagai tempat mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat, dan bermanfaat untuk menjadi cinta kebudayaan Indonesia. Saran Pemustaka terhadap fungsi Perpustakaan Unhas sebagai Wahana Pelestari Budaya Bangsa:
a)  Salah satu cara mengetahui berbagai keaneka ragaman budaya bangsa adalah dari koleksi Perpustakaan Unhas karena itu, perlu dipertahankan
b) Perpustakaan adalah sarana untuk menemukan kembali hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan masa lalu karena itu, Perpustakaan Unhas perlu melakukan pengembangan dan pembinaan dalam rangka pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan ipteks
c)  Perlu ada galeri literasi untuk koleksi tentang budaya/kesenian bangsa di Perpustakaan Unhas.





Rabu, 16 Januari 2019

PENGETAHUAN PEMUSTAKA TENTANG FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA REKREASI BERBASIS EDUKATIF



PENGETAHUAN PEMUSTAKA TENTANG FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA REKREASI BERBASIS EDUKATIF

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Ahli Madya Universitas Hasanuddin)

Tulisan singkat ini menggambarkan tentang pengetahuan pemustaka terhadap fungsi perpustakaan sebagai wahana rekreasi berbasis edukatif di Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unhas). Gambaran tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang ditabulasi dalam tabel frekuensi dengan rincian sebagai berikut:

1.  Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Unhas telah dapat dijadikan sebagai sumber bacaan hiburan

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Unhas telah dapat dijadikan sebagai sumber bacaan hiburan maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Koleksi Perpustakaan Unhas telah dapat dijadikan sebagai sumber bacaan hiburan
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Koleksi Perpustakaan Unhas telah dapat dijadikan sebagai sumber bacaan hiburan karena adanya buku fiksi, novel, biografi, dan sejarah
55
50.93%
2.
Karena sudah tersedia sumber bacaan tersebut seperti cerita rakyat, puisi, roman dan sebagainya
32
29.63%
3.
Karena dalam Perpustakaan Unhas juga terdapat movie, Internet, DVD, VCD sehingga menambah kreativitas dan daya inovasi
21
19.44%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab Koleksi Perpustakaan Unhas telah dapat dijadikan sebagai sumber bacaan hiburan karena adanya buku fiksi, novel, biografi, dan sejarah sebanyak 55 responden atau 50.93%, responden yang menjawab karena sudah tersedia sumber bacaan tersebut seperti cerita rakyat, puisi, roman dan sebagainya sebanyak 32 responden atau 29.63%, dan responden yang menjawab karena dalam Perpustakaan Unhas juga terdapat movie, Internet, DVD, VCD sehingga menambah kreativitas dan daya inovasi sebanyak 10 responden atau 9.26%.

Dari data ini diketahui bahwa pemustaka telah memahami bahwa Perpustakaan Unhas juga berfungsi sebagai wahana rekreasi berbasis edukatif alasannya, koleksi Perpustakaan Unhas telah dapat dijadikan sebagai sumber bacaan hiburan karena adanya buku fiksi, novel, biografi, dan sejarah (50.93%), karena di Perpustakaan Unhas sudah tersedia sumber bacaan rekreasi berbasis edukatif seperti cerita rakyat, puisi, roman dan sebagainya (29.63%), dan karena dalam Perpustakaan Unhas juga terdapat movie, Internet, DVD, VCD sehingga menambah kreativitas dan daya invasi pemustaka (19.44%).

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa salah satu fungsi Perpustakaan Unhas adalah sebagai wahana rekreasi berbasis edukatif karena tersedianya bacaan-bacaan yang sifatnya rekreatif tetapi mengandur unsur edukatif yang dapat membangun dan mengembangkan kreativitas pemustaka, minat dan daya inovasi setiap pemustaka yang memanfaatkannya. Di perpustakaan bacaan yang mengandung unsur rekreatif biasanya dikelaskan pada nomor kelas 800 dan 700

Pengelompokan Bidang Ilmu di Perpustakaan Unhas

NOMOR KELAS
BIDANG ILMU
000
karya-karya umum
100
filsafat, metafisika, psikologi, logika, etika
200
agama, theology
300
ilmu-ilmu sosial
400
bahasa
500
matematika dan ilmu-ilmu alam
600
ilmu-ilmu terapan, kedokteran, teknologi
700
seni, rekreasi, hiburan, olahraga
800
linguistik, sastra
900
geografi, biografi, sejarah
Sumber : Bagian Pengolahan Perpustakaan Unhas, 2019

2. Bacaan yang bersifat rekreatif yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk pemustaka

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah bacaan yang sifatnya rekreatif yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk pemustaka maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Bacaan yang sifatnya rekreatif yang ada di Perpustakaan Unhas bermanfaat untuk pemustaka
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Bermanfaat karena menambah imajinasi dan menambah pengalaman
32
29.63%
2.
Bermanfaat karena memberikan hiburan apalagi jika telah selesai ujian
29
26.85%
3.
Mengembangkan kreativitas dan ide inovatif yang membangun
28
25.93%
4.
Menciptakan keseimbangan jasmani dan rohani
19
17.59%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab  bermanfaat karena menambah imajinasi dan menambah pengalaman sebanyak 32 responden atau 29.63%, responden yang menjawab bermanfaat karena memberikan hiburan apalagi jika telah selesai ujian sebanyak 29 responden atau 26.85%, responden yang menjawab mengembangkan kreativitas dan ide inovatif yang membangun sebanyak 28 responden atau 25.93%, responden yang menjawab bermanfaat karena mampu menciptakan keseimbangan jasmani dan rohani sebanyak 19 responden atau 17.59%.

Dari data ini diketahui bahwa pemustaka banyak memperoleh manfaat ketika memanfaatkan Perpustakaan Unhas khususnya fungsi perpustakaan sebagai wahana rekreatif berbasis edukatif yang meliputi, menambah imajinasi dan menambah pengalaman (29.63%), memberikan hiburan apalagi jika telah selesai ujian (26.85%), mengembangkan kreativitas dan ide inovatif yang membangun (25.93%), dan menciptakan keseimbangan jasmani dan rohani (17.59%). Hal ini dapat menjadi masukan bagi pengelola perpustakaan bahwa koleksi rekreatif berbasis edukatif cukup diminati dan telah digunakan pemustaka sesuai fungsinya oleh pemustaka karena itu, perlu pengelolaan dengan baik.  

Pengetahuan Pemustaka tentang fungsi Perpustakaan Unhas sebagai Wahana Rekreasi berbasis edukatif dengan menggunakan perpustakaan sebagai sumber bacaan hiburan yang bermanfaat. Saran pemustaka terhadap fungsi Perpustakaan Unhas sebagai wahana rekreasi berbasis edukatif:
a) Lebih ditingkatkan lagi khususnya koleksi-koleksi tercetak seperti novel, fiksi, cerita rakyat, roman, biografi, CD, DVD, koleksi movie, dan lain-lain
b)  Hendaknya ada ruang khusus untuk menonton (cinema) milik Perpustakaan Unhas
c) Untuk fungsi rekreatif berbasis edukatif ada baiknya perpustakaan direnovasi lebih menarik dengan konsep “generasi milenial”