Jumat, 11 Januari 2019

PENGETAHUAN PEMUSTAKA TENTANG FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA PENELITIAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN



PENGETAHUAN PEMUSTAKA TENTANG FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI WAHANA  PENELITIAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Ahli Madya Universitas Hasanuddin)

Tulisan singkat ini menggambarkan tentang pengetahuan pemustaka terhadap fungsi perpustakaan sebagai wahana penelitian di Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unhas). Gambaran tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang ditabulasi dalam tabel frekuensi dengan rincian sebagai berikut:

1.    Sumber-sumber informasi di Perpustakaan Unhas dapat dijadikan rujukan untuk penelitian

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah sumber-sumber informasi di Perpustakaan Unhas dapat dijadikan rujukan untuk penelitian diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Sumber-sumber informasi di Perpustakaan Unhas dijadikan rujukan untuk penelitian
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sumber rujukan untuk penelitian karena sumber informasi untuk penelitian terdapat di Perpustakaan Unhas misalnya jurnal, buku dan karya ilmiah lainnya sebagai rujukan untuk penelitian terdahulu
35
32.41%
2.
Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sumber informasi penelitian karena memiliki koleksi beragam termasuk koleksi digital/elektronik
40
37.04%
3.
Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sumber informasi rujukan terkait studi kepustakaan dan tidak jarang banyak peneliti yang meneliti dengan menjadikan perpustakaan sebagai lokasi penelitian
33
30.56%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel  di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sumber rujukan untuk penelitian karena sumber informasi untuk penelitian terdapat di Perpustakaan Unhas misalnya jurnal, buku dan karya ilmiah lainnya sebagai rujukan untuk penelitian terdahulu sebanyak 35 responden atau 32.41%, responden yang menjawab Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sumber informasi penelitian karena memiliki koleksi beragam termasuk koleksi digital/elektronik sebanyak 40 responden atau 37.04%, dan responden yang menjawab Perpustakaan Unhas dapat dijadikan sumber informasi rujukan terkait studi kepustakaan dan tidak jarang banyak peneliti yang meneliti dengan menjadikan perpustakaan sebagai lokasi penelitian sebanyak 33 responden atau 30.56%.

Dari data ini diketahui bahwa pengetahuan pemustaka terhadap sumber-sumber informasi di Perpustakaan Unhas dapat dijadikan rujukan untuk penelitian karena pemustaka menganggap bahwa Perpustakaan Unhas memiliki koleksi beragam termasuk koleksi digital/elektronik (37.04%). Hal ini dapat menjadi masukan pihak Perpustakaan Unhas untuk terus mempertahankan keanekaragaman jenis koleksi termasuk koleksi digital.

2.    Koleksi Perpustakaan Unhas telah mendukung dan menghasilkan karya-karya penelitian yang bermanfaat

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang apakah koleksi Perpustakaan Unhas telah mendukung dan menghasilkan karya-karya penelitian yang bermanfaat maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Koleksi Perpustakaan Unhas mendukung dan menhasilkan karya-karya penelitian yang bermanfaat
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Sangat mendukung, tetapi masih ada referensi tahun lama sedangkan untuk penelitian harus baru
20
18.52%
2.
Sangat mendukung karena dari perpustakaanlah lahir sarjana, magister, dan doktor baru
27
25%
3.
Sangat mendukung karena banyak peneliti yang mencari dan membutuhkan referensi di Perpustakaan Unhas
36
33.33%
4.
Banyak penelitian yang telah lahir di Unhas dan semuanya disimpan di Perpustakaan Unhas
15
13.89%
5.
Sebagai peneliti pemula, masih banyak buku-buku Perpustakaan Unhas yang bahasanya sulit dipahami
10
9.26%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab sangat mendukung, tetapi masih ada referensi tahun lama sedangkan untuk penelitian harus baru sebanyak 20 responden atau 18.52%, responden yang menjawab sangat mendukung karena dari perpustakaanlah lahir sarjana, magister, dan doktor baru sebanyak 27 responden atau 25%, responden yang menjawab sangat mendukung karena banyak peneliti yang mencari dan membutuhkan referensi di Perpustakaan Unhas sebanyak 36 responden atau 33.33%, responden yang menjawab banyak penelitian yang telah lahir di Unhas dan semuanya disimpan di Perpustakaan Unhas sebanyak 15 responden atau 13.89%, dan responden yang menjawab sebagai peneliti pemula, masih banyak buku-buku Perpustakaan Unhas yang bahasanya sulit dipahami sebanyak 10 responden atau 9.26%.

Dari data ini diketahui bahwa pengetahuan pemustaka terkait koleksi Perpustakaan Unhas dalam mendukung dan menghasilkan karya-karya penelitian yang bermanfaat sangat mendukung proses penelitian karena banyak peneliti yang mencari dan membutuhkan referensi di Perpustakaan Unhas (33.33%) dan ada responden yang menjawab bahwa sebagai peneliti pemula, masih banyak buku-buku Perpustakaan Unhas yang bahasanya sulit dipahami (9.26%). Berdasarkan pengamatan ternyata responden yang mengatakan buku-buku Perpustakaan Unhas yang bahasanya sulit dipahami adalah mereka memasuki koleksi Cina corner, Prancis corner, dan Korea corner. Hal ini dapat menjadi masukan bahwa pihak perpustakaan sebaiknya mengadakan pelatihan terkait bahasa-bahasa yang ada di corner-corner Perpustakaan Unhas.

3.    Kebutuhan dalam penulisan karya ilmiah selalu diperoleh di perpustakaan

Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan tentang kebutuhan dalam penulisan karya ilmiah selalu diperoleh di perpustakaan maka diperoleh jawaban dengan gambaran sebagai berikut:

No.
Kebutuhan dalam penulisan karya ilmiah selalu diperoleh di perpustakaan
Frekuensi
Persentase (%)
1.
Dalam menulis karya ilmiah termasuk makalah, rujukannya dapat diperoleh pada buku dan jurnal online perpustakaan
49
45.37%
2.
Rujukan untuk penelitian telah cukup lengkap di perpustakaan
26
24.07%
3.
Sebagian besar koleksi untuk penulisan karya ilmiah diperoleh di perpustakaan, termasuk penulisan tinjauan pustaka
19
17.59%
4.
Rata-rata menggunakan perpustakaan dibanding dengan internet jika ingin menulis karya ilmiah
14
12.96%
Jumlah
108
100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab dalam menulis karya ilmiah termasuk makalah, rujukannya dapat diperoleh pada buku dan jurnal online perpustakaan sebanyak 49 responden atau 45.37%, responden yang menjawab rujukan untuk penelitian telah cukup lengkap di perpustakaan sebanyak 26 responden atau 24.07%, responden yang menjawab sebagian besar koleksi untuk penulisan karya ilmiah diperoleh di perpustakaan, termasuk penulisan tinjauan pustaka sebanyak 19 responden atau 17.59%, dan responden yang menjawab rata-rata menggunakan perpustakaan dibanding dengan internet jika ingin menulis karya ilmiah sebanyak 14 responden atau 12.96%

Dari data ini diketahui bahwa berdasarkan jawaban responden dalam menulis karya ilmiah termasuk makalah, rujukannya dapat diperoleh pada buku dan jurnal online perpustakaan (45.37%) dan pemustaka lebih senang menggunakan Perpustakaan dibanding dengan internet jika ingin menulis karya ilmiah (12.96%).

 Hal ini dapat menjadi masukan kepada pihak perpustakaan agar senantiasa menyiapkan koleksi dan rujukan berupa jurnal online kepada pemustaka yang ingin menulis karya ilmiah karena kebutuhan akan jurnal online akan meningkat ketika pemustaka akan menulis karya ilmiah. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa ketika pemustaka ingin menulis karya ilmiah mereka membutuhkan sumber primer atau sumber asli dari tulisan baik berupa buku, maupun jurnal dan hal ini hanya dapat diperoleh di perpustakaan.

Pengetahuan Pemustaka tentang fungsi Perpustakaan Unhas sebagai wahana penelitian dengan menggunakan perpustakaan sebagai sumber informasi untuk rujukan penelitian, untuk mendukung dan menhasilkan karya-karya penelitian yang bermanfaat, dan semua kebutuhan dalam penelitian/penulisan karya ilmiah termasuk pembuatan makalah diperoleh dalam Perpustakaan Unhas. 

Saran pemustaka terhadap fungsi Perpustakaan Unhas sebagai wahana penelitian:
  1. Untuk koleksi buku, perlu penambahan yang terbitan terbaru.
  2. Jurnal online tetap dipertahankan
  3. Fasilitas akses termasuk kecepatan internet untuk mengakses jurnal online ditambah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar