Rabu, 10 Juni 2015

PENGENDALIAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN



PENGENDALIAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)

Minggu lalu, seorang mahasiswa bertanya, apakah perlu pengendalian informasi di perpustakaan? Tulisan pendek ini akan menjawab pertanyaan tersebut.

Pengendalian informasi yang dimaksud adalah mencegah atau menangani adanya gangguan dari pihak-pihak yang tidak berhak atau tidak berwenang terhadap sumber informasi yang ada dalam perpustakaan. Gangguan itu misalnya hacker dan virus komputer.

Hacker adalah gangguan yang dilakukan oleh seseorang yang melakukan akses yang tidak sah ke jaringan komputer untuk tujuan mencari keuntungan, kriminal, atau hanya untuk sekedar keisengannya sehingga merugikan pihak perpustakaan. Virus komputer adalah program yang sulit untuk dideteksi, sifatnya mengganggu, merusak, dan menghapus file yang ada dalam komputer, serta sulit untuk dideteksi. Virus komputer ini dapat cepat sekali menyebar, menghancurkan file, dan mengganggu pemrosesan dan memory sistem informasi sehingga perlu dikendalikan.

Beberapa ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem informasi di perpustakaan selain hacker dan virus komputer, adalah sebagai berikut:
  1. Kerusakan perangkat keras.
  2. Perangkat lunak tidak berfungsi.
  3. Tindakan-tindakan personal.
  4. Penetrasi akses ke terminal.
  5. Pencurian data atau peralatan.
  6. Kebakaran.
  7. Permasalahan listrik.
  8. Kesalahan-kesalahan penggunaan.
  9. Program berubah.
  10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi
  11. Internet tidak berfungsi
  12. Bencana alam
  13. Serangan jamur, kutu buku, dan sejenisnya
Untuk mengendalikan informasi di perpustakaan perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Secara rutin mengganti password
  2. Memasang anti virus dan senantiasa memperbaharuinya (update)
  3. Membuat sistem penyimpanan ganda
  4. Menginstal ulang perangkat lunak bila terjadi error atau gangguan
  5. Membuat pelatihan khusus untuk menghindari kesalahan input
  6. Memasang sistem pengaman ganda pada terminal induk (server)
  7. Memasang sistem anti maling
  8. Memasang alat pemadam kebakaran pada setiap titik yang rawan kebakaran
  9. Memasang sistem listrik cadangan (ganset)
  10. Penggunaan (admin) harus memiliki ID atau kode khusus
  11. Perlu mengantisipasi setiap program baru agar kinerja program cepat dan tidak menggangu sistem lain.
  12. Perlu memperhatikan solusi terhadap gangguan telekomunikasi, misalnya pelatihan terhadap gangguan telekomunikasi dan teknik penanganannya.
  13. Perlu mewaspadai jika internet tidak berfungsi dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada
  14. Perlu dipikirkan cara penyimpanan, penanganan bencana alam.
  15. Perlu menempatkan operator khusus untuk menanganai masalah-masalah teknis di perpustakaan.
  16. Perlu pengetahuan pustakawan tentang cara penanganan hama atau binatang pengganggu/perusak di perpustakaan.

 Penanganan informasi di perpustakaan juga dilakukan dengan tetap waspada, mencegah, dan menangani setiap masalah seperti yang disebutkan di atas. Pustakawan perlu mengetahui berbagai kelemahan sistem informasi yang diterapkan di perpustakaan, setelah itu melakukan perbaikan, perlindungan, atau perlawanan sesuai dengan keperluan.

Penanganan informasi di perpustakaan diperlukan agar pemustaka tetap dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dengan baik. Pustakawan perlu mengetahui penyebab dan memberikan solusi sesuai dengan penyebab tersebut. Untuk itu, pustakawan harus tetap belajar dan mengembangkan diri terhadap perkembangan IT. Pustakawan juga harus teliti dan cerdas dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi tersebut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar