ALL ABOUT
KOLEKSI KARYA ILMIAH
Oleh:
Iskandar
(Pustakawan
Madya)
Tulisan ini adalah
jawaban dari pertanyaan mahasiswa ketika mereka bertanya tentang koleksi karya
ilmiah.
Koleksi karya
ilmiah ini termasuk koleksi yang cukup banyak peminatnya, khususnya pada
mahasiswa semester akhir, atau calon peneliti baru, sehingga perlu dikelola
secara profesional untuk menghindari plagiat. Aturan tentang pemanfaatan
koleksi ini perlu diatur, perlu didiskusikan, dan perlu kebijakan, agar jelas
pelaksanaannya, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Koleksi karya ilmiah biasanya paling banyak terdapat pada
perpustakaan perguruan tinggi, karena setiap perguruan tinggi biasanya memiliki
beberapa fakultas, setiap fakultas biasanya memiliki beberapa program studi,
dan setiap program studi biasanya terdiri dari beberapa jurusan. Secara
akademik, pada akhir studi, setiap mahasiswa dari jurusan atau prodi manapun
wajib membuat karya akhir sebagai syarat penyelesaian studi. Perpustakaan kemudian
mengoleksi tugas akhir mahasiswa baik diploma, sarjana, pascasarjana, maupun
karya penelitian lainnya, seperti penelitian dosen, dan/atau penelitian pustakawan.
Karya akhir (termasuk penelitian dosen dan atau penelitian pustakawan) yang dikoleksi
oleh perpustakaan sering disebut koleksi karya ilmiah.
Jumlah
koleksi karya ilmiah ini akan terus bertambah seiring dengan banyaknya
mahasiswa yang menyelesaikan studi. Pihak perpustakaan kemudian membuat aturan
bahwa skripsi, tesis, dan disertasi yang disetor ke bagaian koleksi karya
ilmiah harus melampirkan CD. Hal ini agar mudah untuk digitalkan, sebab koleksi
karya ilmiah digital tentu akan menghemat tempat atau ruang. Sedangkan untuk
koleksi karya ilmiah yang sudah sangat lama tahun pembuatannya, perlu disiangi,
hal ini merupakan solusi untuk menghemat ruang penyimpanan.
Koleksi karya ilmiah ini tidak dipinjamkan untuk dibaca di rumah,
tetapi koleksi ini hanya bisa dibaca di dalam ruangan koleksi karya ilmiah. Penyusunan
koleksi karya ilmiah biasanya disatukan sesuai fakultas masing-masing dan
disusun berdasarkan abjad pengarang atau penulisnya. Tujuan penyusunan tersebut
adalah agar mudah ditemukan kembali ketika dicari. Pengolahan koleksi karya
ilmiah ini tetap berpedoman pada AACR2 (The Anglo-American Cataloguing Rules).
Pemustaka yang ingin memanfaatkan koleksi karya ilmiah ini harus
terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Sebelum pemustaka ke rak mencari
koleksi, pemustaka biasanya diarahkan ke OPAC (Online Public Access
Catalogue). Pustakawan siap membantu menjelaskan hal-hal yang berhubungan
OPAC ini kepada pemustaka.
Pengaturan tata letak antara meja
baca dengan koleksi karya ilmiah sengaja ditata agak berbeda dari ruang baca
koleksi lainnya. Hal ini untuk menghindari perbuatan yang tidak diinginkan
misalnya koleksi disobek. Untuk itu, meja baca dipisahkan dengan koleksi,
sedangkan meja petugas/pustakawan diletakkan dekat rak koleksi, agar pustakawan
tetap dapat mengontrol proses layanan atau proses pemanfaatan koleksi.
Pustakawan yang bertugas di koleksi karya ilmiah siap membantu
pemustaka yang ingin memanfaatkan koleksi karya ilmiah tersebut. Pustakawan
yang bertugas juga sudah dibekali dengan pelatihan tentang pemberian layanan
yang peduli pelanggan, sehingga sikap dalam layanan misalnya keramahan, tanggap,
peduli, aktif, cara berkomunikasi, penampilan, kesiapan memberi layanan, dan
lain-lain tetap menjadi prioritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar