Kamis, 21 Mei 2015

UPAYA PUSTAKAWAN BERKOMUNIKASI SECARA POSITIF DAN EFEKTIF



UPAYA PUSTAKAWAN BERKOMUNIKASI SECARA POSITIF DAN EFEKTIF

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Unhas)

            Tulisan ini merupakan masukan agar pustakawan dapat berkomunikasi dengan pemustaka secara positif dan efektif. Berkomunikasi secara positif dan efektif dimaksudkan agar pustakawan dapat menyampaikan informasi kepada pemustaka dan pemustaka dapat menangkap atau menerima informasi tersebut kemudian memanfaatkan atau menggunakan informasi tersebut secara baik dan benar. Bukankah salah satu fungsi perpustakaan adalah untuk pendidikan dan pengetahuan pemustaka?
           
            Di perpustakaan, berkomunikasi secara positif dan efektif diperlukan. Komunikasi positif dan efektif ini diperlukan misalnya; untuk sosialisasi tata tertib perpustakaan, orientasi pemanfaatan perpustakaan, pelatihan penggunaan OPAC, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar pemustaka dapat mengetahui dan mematuhi tata tertib perpustakaan, mengerti dan melaksanakan dengan baik pemanfaatan perpustakaan, mengetahui dan mampu mengoperasikan OPAC sebagai alat temu balik koleksi. Jika hal tersebut berjalan dengan baik berarti pustakawan telah mengetahui perlunya komunikasi yang positif dan efektif di perpustakaan.

            Intinya komunikasi yang positif dan efektif adalah ketika pustakawan menyampaikan pesan atau informasi kepada pemustaka misalnya, yang berhubungan dengan kepustakawanan atau hal-hal yang menyangkut pengetahuan di perpustakaan, kemudian pemustaka dapat menerima pesan atau informasi tersebut kemudian melaksanakannya dengan baik dan benar atau sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan oleh pustakawan, itu artinya pustakawan berhasil menerapkan proses komunikasi secara positif dan efektif. 

           Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya proses komunikasi yang positif dan efektif adalah :

  1. Pustakawan dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik dan pemustaka menaggapi atau meresponnya dengan baik pula maka akan tercipta suasana yang penuh dengan kenyamanan.
  2. Pustakawan dan pemustaka dapat terjalin komunikasi yang baik, karena semua yang dilakukan pustakawan, baik dalam penyampaian informasi, maupun dalam penyebaran informasi direspon dengan baik oleh pemustaka. Bila hal ini terjadi maka citra pustakawan akan menjadi lebih cemerlang.
  3. Dengan terlaksananya proses komunikasi yang positif dan efektif maka pemanfaatan koleksi oleh pemustaka akan menjadi lebih baik dan sempurna sehingga berdampak pada keberhasilan layanan.
  4. Terjadi hubungan harmonis antara pustakawan dengan pemustaka, sehingga perpustakaan dapat menjadi sumber informasi, dan sumber pengambilan keputusan.
  5. Perpustakaan akan berjalan dengan baik, koleksi didayagunakan dengan baik, tujuan pengadaan atau pendirian perpustakaan terealisasi.

             Banyak cara yang dapat dilakukan agar berkomunikasi ini dapat berjalan secara positif dan efektif diantaranya:

  1. Pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan dalam berkomunikasi dengan baik.
  2. Pustakawan mengenal perpustakaan, koleksinya, visi dan misi perpustakaan, serta tujuan dan tata tertertibnya termasuk peraturan-peraturan lain yang berlaku di perpustakaan, agar pustakawan tersebut mampu mengkomunikasikannya dengan baik kepada pemustaka.
  3. Pustakawan memiliki sikap positif atau senantiasa menunjukkan sikap yang baik dalam berkomunikasi agar pemustaka mengerti dan paham terhadap apa yang disampaikan oleh pestakawan. Pustakawan juga dapat menjadi pendengar yang aktif, agar pesan pemustaka dapat diterimanya dengan baik, sehingga tercipta solusi yang benar.
  4. Pustakawan dapat menggunakan alat bantu misalnya penggunaan teknologi dalam penyampaian informasi. Tujuannya agar pemusta dapat menangkap dengan baik semua informasi yang ingin disampaikan, dan melaksanakannya.
  5. Pustakawan hendaknya memiliki kepribadian dan penampilan yang menarik, dan perilaku yang baik pula dalam melakukan komunikasi, sehingga pemustaka dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan tanpa hambatan.
  6. Gunakan bahasa yang baik dan benar, agar pemustaka mengerti apa yang disampaikan kepadanya.

 Dengan kemampuan pustakawan berkomunikasi secara positif dan efektif kepada pemustaka, maka tentu berdampak positif dan efektif juga terhadap perpustakaan. Oleh karena itu, diharapkan pustakawan mengetahui dan memahami cara berkomunikasi secara positif dan efektif agar tujuan pustakawan dapat terealisasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar