SIKAP PEMUSTAKA DALAM MEMANFAATKAN KOLEKSI
Oleh:
Iskandar
(Pustakawan
Madya Unhas)
Sikap
pemustaka dalam memanfaatkan koleksi pada prinsipnya yaitu cara pemustaka
bereaksi terhadap koleksi, apakah dia suka atau tidak suka, tentu ketika dia
suka responnya pasti baik atau positif, tetapi jika dia tidak suka maka responnya
pasti negatif.
Pustakawan
harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang luas dalam menangani
sikap-sikap negatif pemustaka. Hal ini diperlukan agar fungsi dan tujuan
perpustakaan dapat terealisasi dengan baik.
Contoh
sederhana respon positif pemustaka terhadap pemanfaatan koleksi misalnya ketika
koleksi itu ditemukan oleh pemustaka di rak, koleksi langsung dibacanya atau
dipinjamnya untuk dibaca di rumah. Atau ketika koleksi tidak didapatkan atau
ditemukan di perpustakaan maka respon positifnya adalah pemustaka bertanya ke
pustakawan atau menyarankan agar koleksi tersebut diadakan melalui proses
pengadaan koleksi. Respon negatif misalnya pemustaka langsung meninggalkan
ruang perpustakaan dan bercerita ke temannya atau sahabatnya bukan ke pemustaka
atau bahkan melakukan demo terhadap perpustakaan. Berikut ini beberapa contoh
sikap-sikap pemustaka yang positif dan negatif yang perlu diketahui oleh
pustakawan:
No.
|
Sikap
Pemustaka
|
Positif
|
Negatif
|
1.
|
Perlakuan terhadap koleksi
|
Memelihara, dan bertanggung jawab terhadap koleksi
|
Tidak memelihara, dan tidak bertanggung jawab
terhadap koleksi
|
2.
|
Penyimpanan
bahan pustaka
|
Setelah membaca menempatkannya pada ruang baca
|
Menyimpan kembali atau bahkan menyembunyikannya
|
3.
|
OPAC
|
Mencari atau menggunakan OPAC dengan baik dan benar,
jika tidak mengetahuinya bertanya ke pustakawan
|
Tidak menggunakan OPAC, dan tidak bertanya ke
pustakawan ketika menemukan masalah
|
4.
|
Fasilitas sirkulasi
|
Memanfaatkan dengan baik dan benar
|
Tidak memanfaatkan dengan baik, cenderung berlaku
curang
|
Pustakawan
perlu mengetahui sikap-sikap pemustaka, baik yang positif maupun yang negatif.
Ketika pustakawan mengetahui sikap pemustaka maka pustakawan dapat mengevaluasi
kinerjanya, memperbaiki kekurangannya, dan mempertahankan keberhasilan atau
bahkan menambah keberhasilan tersebut dengan cara memberikan layanan yang
terbaik.
Dengan mengetahui
sikap pemustaka dalam pemanfaatan koleksi maka diharapkan juga pustakawan tetap
berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan sumber dayanya, pengetahuan,
termasuk sikap kerjanya. Bukankah perpustakaan diadakan untuk menjadi sumber
pengetahuan atau sumber informasi bagi pemustaka, agar mereka dapat menjadi
solusi, mengubah sikap, atau mengambil keputusan?
Untuk itu,
pustakawan harus terus mendidik pemustaka dengan cara-cara yang bijak,
peningkatan layanan, melatih keterampilan dan kemampuannya dalam berkomunikasi
khususnya untuk memberikan arahan tentang tata tertib perpustakaan termasuk
sanksi ketika melanggar tata tertib tersebut dan memberikan bimbingan
pemanfaatan koleksi. Sebagai realisasinya, setelah mengetahui sikap pemustaka
dalam memanfaatkan koleksi ini, pustakawan harus dapat mengoreksi diri terhadap
tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang yang profesional, agar tidak terjadi
sikap-sikap negatif lagi khususnya dalam pemanfaatan koleksi, dengan cara-cara
yang baik dan bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar