Senin, 18 Mei 2015

REPOSITORI (REPOSITORY) PERPUSTAKAAN



REPOSITORI (REPOSITORY) PERPUSTAKAAN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)

  Repositori atau repository sebenarnya pengertian dasarnya adalah penyimpanan. Tempat menyimpan seluruh hasil-hasil karya yang dimiliki oleh perpustakaan. Inti dari repository adalah informasi yang dimiliki oleh perpustakaan agar dapat diketahui oleh orang lain, atau dapat dimanfaatkan oleh orang lain baik sebagai rujukan maupun untuk pengembangan karya tersebut. Repository juga dapat dikatakan sebagai bagian dari digital perpustakaan, bahkan bisa menjadi contoh digitalisasi koleksi. 

 Bahan atau koleksi yang direpository oleh setiap perpustakaan pada intinya adalah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan misalnya jurnal, karya ilmiah (laporan, skripsi, tesis, disertasi) atau bahkan karya-karya langka (sulit didapatkan di daerah lain). Koleksi itu dapat disebut local content, atau sering saya bahasakan karya andalan. 

Karya “andalan” yang diterbitkan oleh civitas akademika pun tidak luput sebagai “bahan” yang menjadi koleksi yang direpositorykan. Hasilnya sangat bermanfaat. Buktinya adalah pengunjung yang mengaksesnya sangat banyak, dilihat dari statistik pemanfaatan portal repository tersebut. Mengingat arti pentingnya dan manfaat dari repository ini maka perlu diperhatikan baik oleh lembaga induk, kepala perpustakaan, maupun pustakawan yang bertugas sebagai tim dalam repository ini, agar tetap bekerja sama, saling dukung mendukung untuk untuk keberhasilan tujuan repository koleksi, termasuk tujuan perpustakaan. 

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merepository koleksi “andalan” ini diantaranya:

1.  Aspek koleksi yaitu koleksi yang menjadi andalan yang dimasukkan dalam portal repository.
Koleksi ini adalah koleksi yang dimiliki perpustakaan yang sifatnya unik, aneh, tidak dikenal, tidak terdapat di daerah lain, dan untuk mendapatkan koleksi ini memerlukan dana yang besar dan lain sebagainya. Tujuan merepository karya tersebut adalah agar koleksi yang direpository tersebut dapat dikenal, diketahui, atau dimanfaatkan oleh pemustaka, bisa jadi koleksi yang kuno dan aneh ketika direpositorykan akan ada yang mengerti atau bisa menerjemahkannya ke dalam bahasa universal yang dimengerti oleh orang lain, sehingga diharapkan muncul pengetahuan bahkan ilmu baru yang bermanfaat.

2.      Aspek Sumber Daya Pustakawan (SDP)
SDP adalah pustakawan yang bertugas pada bagian repository. SDP tersebut harus memiliki pengetahuan, keterampilan, ketelitian, kemauan, dan niat yang baik untuk membuat koleksi andalan dapat masuk ke dalam portal. Ketelitian dimaksud adalah menghindari salah penginputan, menghindari penginputan yang double, dan menghindari penginputan yang tidak lengkap. SDP juga diperlukan untuk proses scanning dan setelah proses scanning (untuk menjilid kembali koleksi).

3.      Aspek peralatan.
Peralatan adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kesuksesan dalam penginput, pengolahan, pemprosesan, sampai pada tahap uploading agar karya yang direpositorikan dapat sampai ke pemustaka. Untuk itu, diperlukan komputer, scan, adobe acrobat atau alat konfersi lainnya. Juga diperlukan web site atau portal untuk pemasukan database.

4.      Aspek penyebaran.
Aspek penyebaran yang dimaksud adalah untuk memberitahu pemustaka bahwa perpustakaan telah membuat atau melakukan repository koleksi. Penyebaran ini dapat dilakukan dengan sistem pemasaran termasuk dengan memanfaatkan media sosial, media cetak, brosur, SMS, maupun pemberitahuan kepada pemustaka baik pada seminar atau pengenalan perpustakaan, maupun melalui bimbingan penelusuran.

            Saatnya perpustakaan mengubah orientasinya dari manual ke digital, agar perpustakaan dapat menjadi sumber belajar, sumber informasi, sumber pengetahuan, sumber rujukan, dan sumber pengambilan keputusan menyangkut tentang ilmu dan pengetahuan serta teknologi. Repository adalah bagian dari digitalisasi karena itu perlu penanganan yang tepat, perlu dukungan dari lembaga induk. Satu hal yang terpenting adalah dengan adanya repository di perpustakaan diharapkan layanan perpustakaan juga dapat terealisasi dengan baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar