Senin, 15 Februari 2016

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM: PERSPEKTIF PUSTAKAWAN



NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM: PERSPEKTIF PUSTAKAWAN

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)

Tulisan ini merupakan gambaran tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat diterapkan oleh pustakawan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pustakawan. Keberhasilan tugas dan fungsi pustakawan sebagai pelayan informasi merupakan faktor terpenting. Perpustakaan memberikan layanan yang berupaya menjamin, mengupayakan, dan memudahkan dalam akses pelayanan dengan mengedepankan kemampuan dan sikap pustakawan dalam memberikan layanan yang dapat memberikan citra kualitas suatu perpustakaan.

Nilai-nilai pendidikan Islam perspektif pustakawan adalah nilai-nilai yang baik dan mulia yang sejalan dengan tugas pustakawan dalam mendayagunakan perpustakaan sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat. Nilai-nilai pendidikan Islam perspektif pemustaka dapat dirinci sebagai berikut:

1.      Nilai Keseriusan dan Nilai Kecintaan.
Nilai keseriusan dan nilai kecintaan, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah ibadah. Nilai keseriusan dan nilai kecintaan itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah ibadah”. Sebagai seorang pustakawan, salah satu dari ibadah adalah kerja dan kerja adalah ibadah tetapi perlu diingat bahwa kerja yang dilakukan hendaknya berdasar pada niat ikhlas semata-mata karena Allah swt. dan tidak melanggar tutunan yang telah digariskan. Segala tugas yang dibebankan kepada pustakawan adalah anugrah dari Allah swt., harus disyukuri dan dilakukan dengan sepenuh hati. Mengingat sifatnya anugrah dari Allah swt. tugas tersebut harus dilakukan dengan serius dan penuh kecintaan agar hasilnya memuaskan. Kerja yang ditugaskan kepada pustakawan adalah tugas yang menuntut keseriusan untuk dilaksanakan. Berbekal keseriusan maka hasil yang peroleh akan lebih dari yang dibayangkan. Seberat apapun beban pekerjaan yang dilakukan akan memberi nilai moral dan spiritual yang positif. Bekerja serius penuh kecintaan akan melahirkan nilai pengabdian dan dedikasi yang tinggi. Tugas yang diberikan merupakan bentuk bakti dan ketakwaan kepada Allah swt. sehingga melalui tugas tersebut akan mengarah kepada pengabdian dengan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah swt. Kerja adalah ibadah melahirkan nilai pengabdian dan dedikasi yang tinggi dengan tetap berprinsip bahwa tugas kepustakawan adalah anugrah, bakti, dan ketakwaan kepada Allah swt. yang harus harus disyukuri dan dilakukan dengan sepenuh hati.

2.      Nilai Keikhlasan dan Nilai Kesyukuran.
Nilai keikhlasan dan nilai kesyukuran, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah rahmat. Nilai keikhlasan dan nilai kesyukuran itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah rahmat”. Tugas atau pekerjaan yang dilakukan pustakawan adalah pemberian dari Allah swt. karena itu, dalam bekerja dan menyelesaikan tugas yang dibebankan tersebut harus dilakukan dengan tulus dan penuh dengan syukur. Tugas-tugas kepustakawanan yang dilakukannya oleh pustakawan merupakan rahmat Allah swt., ikhlas dalam bekerja adalah tujuannya dan syukur adalah hasilnya. Bekerja dengan tulus akan memberi manfaat berupa penyediaan sandang dan pangan untuk keluarga dari gaji, bisa meningkatkan talenta, mendapatkan pengakuan, dan identitas diri dari masyarakat.

3.      Nilai Kebenaran dan Nilai Tanggung Jawab
Nilai kebenaran dan nilai tanggung jawab, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang ditugaskan kepadanya adalah amanah. Nilai kebenaran dan nilai tanggung jawab itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah amanah”. Amanah melahirkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab harus ditunaikan dengan baik dan benar bukan hanya sekedar formalitas. Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang didelegasikan kepada setiap pustakawan akan menumbuhkan kehendak kuat untuk melaksanakan dengan benar sesuai ketentuan job description. Tugas itu titipan berharga yang dipercayakan kepada setiap pustakawan sehingga secara moral harus dikerjakan dengan benar dan penuh tanggung jawab. Tugas yang diberikan adalah titipan berharga yang dipercayakan kepada pustakawan, atau aset penting yang percayakan kepadanya. Konsekuensinya sebagai penerima amanah, setiap pustakawan terikat secara moral untuk melaksanakan amanah itu dengan baik, benar, dan bertanggung jawab.

4.      Nilai Kerja Paripurna dan Nilai Kerendahan Hati.
Nilai kerja paripurna dan nilai kerendahan hati, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah bagian dari pelayanan. Nilai kerja paripurna dan nilai kerendahan hati itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah pelayanan”. Kerja sebagai pelayan adalah usaha pemenuhan harapan, kebutuhan, dan keinginan pemustaka agar segala informasi yang diinginkan oleh anggotanya dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Tugas pustakawan adalah untuk memberikan pelayanan prima dengan rendah hati dan ikhlas. Kerja yang hasilkan oleh setiap pustakawan bisa menjadi masukan untuk orang lain begitu pula sebaliknya. Proses tersebut memberikan kontribusi kepada orang lain agar mereka bisa mengetahui, mendapatkan, dan merasa puas dengan kinerja pustakawan. Pustakawan bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja tetapi juga untuk melayani sehingga dalam bekerja harus dengan sempurna dan penuh kerendahan hati.

5.      Nilai Ketuntasan dalam Bekerja dan Nilai Integritas
Nilai ketuntasan dalam bekerja dan nilai integritas, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah panggilan. Nilai ketuntasan dalam bekerja dan nilai integritas itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah panggilan”. Pustakawan dalam melaksanakan tugasnya berdasar atas panggilan atau tuntutan profesi. Profesi yang dijalani untuk menjawab semua tuntutan tugas tersebut. Untuk itu, diperlukan integritas yang tinggi untuk bekerja dengan sepenuh hati, segenap pikiran, tenaga, secara utuh dan menyeluruh. Inti tugas pustakawan adalah memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Tugas tersebut hanya dapat terlaksana dengan baik jika setiap pustakawan memiliki integritas yang tinggi untuk keberhasilan misi dan visi. Kerja bagi pustakawan merupakan realisasi dari tri dharma perguruan tinggi yang sesuai dengan panggilan jiwa sehingga setiap mampu bekerja penuh integritas.

6.      Nilai Kecerdasan dan Nilai Kreativitas
Nilai kecerdasan dan nilai kreativitas, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah seni. Nilai kecerdasan dan nilai kreativitas itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah seni”. Tugas pustakawan akan mendatangkan kesenangan dan kegairahan kerja sehingga lahirlah daya cipta, kreasi, dan gagasan inovatif. Kerja pustakawan berhubungan dengan kreativitas. Tugas pustakawan tentunya dipengaruhi oleh ruang kerja, cara kerja, dan hasil kerja. Intinya pustakawan harus bekerja dengan kreatif. Kerja keras itu perlu, dalam bekerja juga perlu cerdas. Bekerja dengan cerdas sangat dibutuhkan. Cerdas maksudnya menggunakan strategi dan taktik dengan pintar untuk mengembangkan diri, memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien, melihat dan memanfaatkan peluang sehingga dapat melahirkan karya dan buah pikiran yang inovatif dan kreatif.

7.      Nilai Ketekunan dan Nilai Keunggulan
Nilai ketekunan dan nilai keunggulan, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah kehormatan. Nilai ketekunan dan nilai keunggulan itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah kehormatan”. Kerja itu sebagai suatu kebanggaan sehingga dalam menjalankan tugasnya, setiap pustakawan harus berusaha menjadi unggul dengan bekerja dengan tekun. Kerja bagi pustakawan adalah untuk membangkitkan harga diri sehingga harus dilakukan dengan tekun dan penuh keunggulan. Kehormatan bisa didapatkan dengan bekerja. Dengan pekerjaannya, pustakawan dihormati dan dipercaya untuk memangku posisi tertentu dan melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi, kecakapan, dan kemampuan yang dimilikinya. Rasa hormat yang terbentuk dalam diri setiap pustakawan akan menumbuhkan percaya diri yang akan meningkatkan keinginannya untuk terus bekerja dengan lebih tekun.

8.      Nilai Kerja Keras Penuh Semangat
Nilai kerja keras penuh semangat, yaitu nilai yang dihasilkan ketika pustakawan menganggap bahwa tugas kepustakawan yang diamanahkan kepadanya adalah aktualisasi. Nilai kerja keras penuh semangat itu direalisasikan dengan berprinsip “kerja adalah aktualisasi”. Aktualisasi pada prinsipnya adalah suatu proses mengubah potensi menjadi realita, menjadi kinerja, menjadi prestasi. Jadi kerja adalah aktualisasi berarti bekerja dengan rajin, bersemangat, dan antusias. Pekerjaan adalah sarana untuk mencapai hakikat manusia yang tertinggi sehingga pustakawan akan terus bekerja keras dengan penuh semangat. Aktualisasi adalah kekuatan yang dipakai untuk mengubah potensi menjadi realitas. Sikap pustakawan mampu membangkitkan ilham untuk bekerja keras, mampu mengembangkan diri, dan selalu berpikir dan bertindak untuk kemajuan

Dampak penguasaan pustakawan terhadap nilai-nilai pendidikan Islam dalam perpustakaan adalah ketika pustakawan mampu membina dan memberikan pendalaman serta penguasaan fungsi dan peran perpustakaan kepada peserta didik (mahasiswa) dan pemustaka sehingga akan terbentuk sosok pribadi yang utuh, tangguh, dan menjadi suri tauladan (agent of change and innovation).


Sumber bacaan:

Sinamo, Jansen. Delapan Etos Kerja Profesional: Navigator Anda Menuju Sukses. Bogor: Grafika Mardi Yuana, 2005.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar