Senin, 11 Januari 2016

PUSTAKAWAN PERLU BERINTERAKSI DENGAN LANCAR



PUSTAKAWAN PERLU BERINTERAKSI DENGAN LANCAR

Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)

            Setiap pustakawan harus memiliki keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain. Interaksi ini biasa juga disebut dengan interaksi sosial. Orang lain itu bisa jadi dia adalah pemustaka, dosen, peneliti, guru, dokter, atau profesi lainnya yang ada di Indonesia.

Pustakawan perlu memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam berinteraksi minimal lancar agar:

  1.  Kebutuhan akan informasi sangat cepat termasuk perkembangan teknologi informasi, informasi  yang diterima pemustaka haruslah informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, tepat waktu, dan akurat, sehingga pustakawan perlu membahasakan perkembangan tersebut dengan baik dan benar.
  2. Dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai pustakawan, perlu mengetahui dan menentukan kebutuhan pemustaka dan memberi informasi ke pemustaka secara lengkap.
  3. Di perpustakaan, tersedia sarana pembelajaran, pelatihan baik berupa koleksi bentuk buku, maupun non buku misalnya e-book, e-journal, dan lain-lain.
  4. Di perpustakaan juga sering diadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya bermanfaat untuk sarana pengabdian kepada masyarakat, maka pustakawan perlu memiliki wawasan dan pengetahuan teknis agar kegiatan tersebut dapat diikuti atau diketahui oleh khalayak.

 Pustakawan selayaknya memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan pemustaka agar tujuan perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh pemustaka. Untuk itu, pustakawan perlu memiliki prinsip dalam beriteraksi diantaranya:

  1. Memiliki sifat toleransi.
  2. Memiliki keinginan untuk membantu orang lain
  3. Bersifat bijaksana
  4. Perbedaan pendapat menjadi rahmat dan bukan permusuhan
  5. Menganggap orang lain seperti diri sendiri
  6. Mampu bersikap empati
  7. Menerima dan mengakui kekurangan diri sendiri
  8. Memiliki niat untuk saling tolong-menolong
  9. Siap belajar dari kegagalan
  10. Memiliki sikap saling menghargai.

 Interaksi dengan lancar ini memerlukan etika yang baik khususnya dalam layanan pemustaka di perpustakaan, misalnya dengan menggunakan senyum, salam dan sapa,  mendengar keluhan pemusta kemudian memberi solusi, menawarkan bantuan misalnya bantuan penelusuran bagi pemustaka yang baru menggunakan OPAC, dan lain-lain.

Pustakawan yang memiliki keahlian atau keterampilan dalam berinteraksi tentunya akan membuat perpustakaan lebih berperan dalam mencapai tujuannya. Pustakawan akan menjadi mampu menyukseskan tugasnya, sehingga perpustakaan akan lebih hidup. Ini artinya, tugas dan tanggung jawab pustakawan akan tercapai sehingga profesionalisme pustakawan juga dapat tercapai. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar