PUSTAKAWAN PERLU BERINTERAKSI DENGAN LANCAR
Oleh:
Iskandar
(Pustakawan
Madya Unhas)
Setiap pustakawan
harus memiliki keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain. Interaksi ini
biasa juga disebut dengan interaksi sosial. Orang lain itu bisa jadi dia adalah
pemustaka, dosen, peneliti, guru, dokter, atau profesi lainnya yang ada di
Indonesia.
Pustakawan
perlu memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam berinteraksi minimal lancar
agar:
- Kebutuhan akan informasi sangat cepat termasuk perkembangan teknologi informasi, informasi yang diterima pemustaka haruslah informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, tepat waktu, dan akurat, sehingga pustakawan perlu membahasakan perkembangan tersebut dengan baik dan benar.
- Dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai pustakawan, perlu mengetahui dan menentukan kebutuhan pemustaka dan memberi informasi ke pemustaka secara lengkap.
- Di perpustakaan, tersedia sarana pembelajaran, pelatihan baik berupa koleksi bentuk buku, maupun non buku misalnya e-book, e-journal, dan lain-lain.
- Di perpustakaan juga sering diadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya bermanfaat untuk sarana pengabdian kepada masyarakat, maka pustakawan perlu memiliki wawasan dan pengetahuan teknis agar kegiatan tersebut dapat diikuti atau diketahui oleh khalayak.
Pustakawan
selayaknya memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan pemustaka agar tujuan
perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh pemustaka. Untuk itu, pustakawan
perlu memiliki prinsip dalam beriteraksi diantaranya:
- Memiliki sifat toleransi.
- Memiliki keinginan untuk membantu orang lain
- Bersifat bijaksana
- Perbedaan pendapat menjadi rahmat dan bukan permusuhan
- Menganggap orang lain seperti diri sendiri
- Mampu bersikap empati
- Menerima dan mengakui kekurangan diri sendiri
- Memiliki niat untuk saling tolong-menolong
- Siap belajar dari kegagalan
- Memiliki sikap saling menghargai.
Interaksi
dengan lancar ini memerlukan etika yang baik khususnya dalam layanan pemustaka
di perpustakaan, misalnya dengan menggunakan senyum, salam dan sapa, mendengar keluhan pemusta kemudian memberi
solusi, menawarkan bantuan misalnya bantuan penelusuran bagi pemustaka yang
baru menggunakan OPAC, dan lain-lain.
Pustakawan yang
memiliki keahlian atau keterampilan dalam berinteraksi tentunya akan membuat
perpustakaan lebih berperan dalam mencapai tujuannya. Pustakawan akan menjadi
mampu menyukseskan tugasnya, sehingga perpustakaan akan lebih hidup. Ini
artinya, tugas dan tanggung jawab pustakawan akan tercapai
sehingga profesionalisme pustakawan juga dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar