UPAYA PUSTAKAWAN MENGETAHUI DAN MEMAHAMI KEANEKARAGAMAN BUDAYA
PEMUSTAKA
Oleh:
Iskandar
(Pustakawan
Madya Unhas)
Pustakawan
perlu memahami keanekaragaman budaya pemustaka. Tujuannya adalah agar
pustakawan dapat memberikan layanan yang berkualitas atau layanan prima.
Intinya, layanan pemustaka dapat berhasil karena pustakawan telah mengetahui
karakteristik setiap pemustaka, sehingga semboyan layanan untuk semua dapat
terealisasi. Layanan untuk semua adalah layanan yang diberikan ketika pemustaka
mengunjungi perpustakaan tanpa membedakan suku, agama, ras, termasuk jenis
kelamin.
Jika pustakawan
bertugas di perpustakaan, pasti mengetahui bahwa pengunjung yang datang
memiliki latar belakang budaya yang berbeda, maka selayaknyalah pustakawan
perlu mengetahui dan memahami keanekaragaman budaya pemustaka tersebut, agar
tujuan dan fungsi perpustakaan dapat terealisasikan. Tujuan dan fungsi
perpustakaan diantaranya adalah membentuk masyarakat yang mempunyai budaya
membaca dan belajar sepanjang hayat dengan menjadikan perpustakaan sebagai
sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan.
Setiap
pustakawan tentu sudah mengetahui unsur-unsur budaya yang berperan dalam
membentuk kepribadian pemustaka yang berkunjung di perpustakaan. Banyak faktor
yang mempengaruhi perilaku, watak, atau perilaku pemustaka ketika berkunjung ke
perpustakaan. Beberapa diantaranya adalah faktor religi, faktor organisasi
kemasyarakatan, faktor pengetahuan dan tingkat keilmuan, faktor kehidupan atau mata
pencarian hidup (ekonomi), faktor penguasaan teknologi, faktor bahasa, faktor
adat istiadat, dan faktor lingkungan/rumah tangga. Kesemua faktor tersebut akan
membentuk watak dan karekter individu untuk kemudian menjadi suatu unsur budaya.
Unsur budaya
tersebut akan menjadi budaya yang mempengaruhi pemustaka di dalam bertindak,
berbuat, dan berkreasi dalam hidupnya. Diantaranya melalui:
- Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia = wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran pemustaka dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
- Kompleks aktivitas = berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongret, dapat diamati atau diobservasi, atau sering disebut sistem sosial
- Wujud sebagai benda = Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya, menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
- Kompleks pengetahuan = Aktivitas manusia untuk menguasai pengetahuan yang membawanya kepada pengetahuan baik atau buruk, dan kemampuan memilahnya.
Pustakawan
perlu menyadari bahwa semua budaya selalu mengarah kepada terciptanya manusia
yang sempurna. Kemampuan pustakawan untuk mengetahui dan memahami budaya itu
adalah agar mereka dapat mengetahui karakter-karakter setiap pemustaka
misalnya, bagaimana pustakawan menghadapi orang Jawa yang biasa sopan, orang Sunda yang
biasa lembut, orang Batak, Madura, atau Makassar yang biasa keras sehingga pustakawan mampu memberikan yang terbaik dalam segala hal,
termasuk layanan berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar